Mohon tunggu...
Achmad ZulFikar
Achmad ZulFikar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

TV Broadcast Student of Indonesian Television Academy ( ATVI )

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Berantas Korupsi Mulai dari Diri Sendiri

19 Desember 2015   18:51 Diperbarui: 19 Desember 2015   19:09 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi, Korupsi, Korupsi, Oh Korupsi… Kata Korupsi adalah kata yang setiap hari menjadi Gunjingan masyarakat, baik masyarakat Kalangan Bawah maupun Masyarakat kalangan Atas. Mulai dari Warung Tegal (warteg), Warung Indomie sampai Cafe Mahal, Korupsi merupakan Topik utama yang asyik untuk menjadi bahan obrolan. Pemberitaan terkait perkembangan kasus Korupsi terus ditayangkan melalui layar kaca dari berbagai Stasiun Televisi, Media Cetak maupun Media Online. Lucunya pelaku Korupsi yang biasa disebut Koruptor hampir sebagian besar adalah publik figur, baik itu Pejabat Negara, yang berada dipusat maupun didaerah,  Anggota DPR RI dan DPRD, bahkan sampai Penegak Hukum seperti  Jaksa, Polisi, dan Hakim, yang seharusnya menjadi Panutan bagi masyarakat.

            Kasus Korupsi terus bergulir tanpa henti, seolah Korupsi tidak pernah bisa dihilangkan dari Bumi Ibu Pertiwi ini, semakin diberantas semakin menjadi-jadi, bak istilah pepatah “Mati Satu Tumbuh Seribu”, satu Koruptor dipenjara tumbuh seribu Koruptor. Lalu, bagaimana dengan para Koruptor yang melakukan tindakan Korupsi secara bersama-sama (Berjamaah) ? Entahlah, Namun yang pasti berita tentang Koruptor selalu menjadi teman setia sarapan pagi, teman makan siang, teman bersantap malam.

            Untuk itu, marilah sama-sama kita telaah dengan seksama, kenapa kasus Korupsi tidak pernah bisa Diberantas? Jawabannya, dengan jelas dapat kita ketahui bahwa para Pelaku Tindakan Korupsi yang disebut Koruptor bisa melakukan tindakan Korupsi karena mereka memiliki Peluang, Kesempatan, dan Keserakahan. Jadi menurut pandangan saya, Korupsi pada dasarnya ialah Peluang dan Kesempatan yang disalahgunakan karena Keserakahan dan keinginan untuk menempuh jalan pintas, dengan tujuan untuk memperkaya (menguntungkan) diri pribadi maupun kelompok. oleh sebab itu Pemberantasan Korupsi bukan merupakan solusi utama untuk menghilangkan Tindakan Korupsi. Mengapa?

            Tindakan Korupsi hampir pernah dilakukan setiap orang, baik ketika orang itu memiliki peluang dan kesempatan maupun tidak. Bahkan tindakan korupsi sudah dilakukan ketika kita masih duduk dibangku sekolah dasar, sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti Universitas atau Sekolah Tinggi. contoh Korupsi yang mungkin pernah kita lakukan ketika kita menghadapi ulangan maupun ujian adalah Menyontek. Hebatnya, Walaupun sedang diawasi, kita bahkan makin berusaha untuk melakukan tindakan Menyontek tersebut.

Tindakan menyontek ini, merupakan salah satu tindakan Korupsi walaupun dalam skala kecil dan hampir tidak merugikan orang lain. Contoh lain ialah Murid atau Siswa yang bolos sekolah, ‘nitip absen’ bagi kalangan Mahasiswa dan bolos bekerja bagi para pegawai / karyawan. Walaupun tindakan tersebut tidak merugikan orang lain, tetapi tetap dapat dikategorikan sebagai salah satu tindakan Korupsi, yaitu Korupsi Waktu.

            Dari keterangan diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa dengan hanya melakukan Pemberantasan terhadap pelaku Tindakan Korupsi atau para Koruptor, bukan merupakan solusi utama untuk menghilangkan Korupsi di Negeri ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, Korupsi di Negeri ini sudah seperti penyakit Kanker yang telah berakar dan beranakpinak, sehingga Negeri ini masuk kategori salah satu Negara Terkorup dimata dunia. Jadi solusi terbaik ialah dengan melakukan Pencegahan dengan cara Menutup semua pintu Peluang Korupsi, agar tidak ada lagi Kesempatan bagi pelaku untuk melakukan Tindakan Korupsi.

            Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para Pembaca setia untuk bertanya kepada diri kita masing-masing, “apakah kita pernah melakukan Tindakan Korupsi dan apakah kita mau mengakuinya?“ Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Perlu kita ketahui bersama bahwa Peluang dan Kesempatan itu adalah Ujian yang diberikan Tuhan kepada kita, dan hasilnya tergantung dari kita sendiri, apakah kita mampu menghadapi ujian itu atau tidak. jika kita tidak mampu menghadapi ujian ini, maka yang ada hanyalah keserakahan.

Contohnya,   Keserakahan untuk cepat mencapai tujuan yang di inginkan dengan jalan pintas, keserakahan untuk Menguasai, Keserakahan untuk Memiliki dan Menikmati yang bukan Hak kita, bahkan  Keserakahan untuk membuat orang lain menderita. Oleh sebab itu marilah sama-sama kita Berantas Korupsi mulai dari diri kita sendiri.

 

Oleh : Achmad ZulFikar BU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun