"Wah dobel-dobel job, gaji harus nya dobel-dobel juga donk mas" ujar saya bercanda. Hanya tertawa ringan, "Boro-boro dobel dek, uang lembur aja gak pernah ada kok" saya hanya melotot heran. "Wah kok bisa?" Ternyata gaji yang dibayarkan sudah 'all in' jadi tidak ada istilah 'over time' atau lembur.
"Kan suka-suka Boss, dek" ucapnya datar. Sepertinya dia sudah paham betul bagiamana kondisi di perusahannya. Kalau dipikir, teman saya bukan yang menjadi pelamar diperusahaan tersebut, awal mula justru Boss yang menarik teman saya untuk bekerja di perusahaannya. Sudah pasti karena pengalaman kerja teman saya yang sudah terbilang hebat.
Sungguh sayang, bila potensi para pekerja hanya dinilai sebatas asas suka dan tidak suka seperti yang dialami oleh teman saya ini. Karena ada istilah ; Suka-Suka Saya, kan Saya Boss nya. Padahal tanpa bawahan tidak akan ada Boss. Hubungan Boss dan karyawan harusnya menjadi sebuah ikatan yang saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Â Bekerja secara professional dan bertoleransi seperti dalam keluarga. Dan semoga tidak ada lagi istilah Suka-suka Boss.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H