Berdasarkan analisis kemungkinan terburuk, maka Lauren prioritaskan si bayi diselamatkan. Dan setelah Luna diselamatkan, syukurlah pada saat kritis bagi George, datanglah perlengkapan medis dan ambulans bersama Dr. Helen yang berinisatif mesti mendampinginya, dan si ibu bisa diselamatkan juga.
Dr. Lauren yang kecewa pada Dr. Helen yang sebagai direktur baru bagian medis dianggap kurang mendukung tugas dan usulannya dalam penanganan medis di rumah sakit, akhirnya menemukan kembali dirinya bahwa justru kekecewaan itu yg membuat dia datang ke rumah Max dan bisa diberi kesempatan berbuat baik. Dia merasa diselamatkan oleh ketidaknyamanan itu.Â
Hati nuraninya menguat, jiwanya menyegar lagi karena bisa menolong teman ambil keputusan dan dalam peristiwa melahirkan kehidupan baru yang sangat rumit dan berisiko itu.
Namun naas dalam perjalanan menuju rumah sakit, tiba-tiba ambulans itu ditabrak oleh mobil yang menerobos lampu merah di persimpangan jalan.
Apa maksud dan moral cerita dalam Episode, berjudul "Luna" yang menjadi akhir musim pertama serial tersebut?
Dalam bagian lain ada alur kisah lain yang juga menggugah naluri hati dan alam berpikir manusia khususnya para profesional dan pemimpin untuk membuat evaluasi dan sikap serta tindakan yang wajar dan tepat. Â
Dikisahkan seorang pasien pensiunan dini militer, Jacob, kena penyakit sindrom PTSD sebagaimana yg sering dialami mereka yang bertugas di garis depan medan perang yang menyaksikan dan mengalami peristiwa mengerikan dan kejam yang absurd dan susah diterima nurani dan akal sehat.
"Ada apa dengan otakku? Mengapa dia yg justru menyelamatkanku tapi malah kuanggap mencelakakanku dan dunia terlihat jahat semua?" Jacob mulai menyadari dan menemukan dirinya yang sebenarnya, setelah berproses di bawah bimbingan psikiater Dr. Iggy.Â
"Pahamilah cara kerja otak. Segala malapetaka dan fakta kecelakaan memang ada bahkan tak terhindarkan. Tapi pilihan untuk tetap bangkit dari masalah dan berusaha berbuat apa yg bisa dibuat, walau sulit tapi ada cahaya bahkan ada banyak cahaya yg membantu."
Ungkapan refleksi dari narator film ini bisa menjadi penegas maksud tujuan sang sutradara supaya manusia makin mengenali diri dan prioritas hidup, termasuk mengenali perspektif liyan, pihak lain siapa saja, yang dalam spiritualitas universal lintas identitas itu didasari dan dilampaui dalam cara melihat sang Cahaya itu sendiri apapun istilahnya.