Mohon tunggu...
Stefiani
Stefiani Mohon Tunggu... Apoteker - A mindful writer, traveler, long life learner

Writer • Traveler • Mindfulness •

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Petualangan ke Ujung Tertimur Pulau Jawa

27 Oktober 2022   12:17 Diperbarui: 27 Oktober 2022   13:19 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Djawatan Banyuwangi. Sumber: Banyuwangi Tourism.

Pendakian ke Kawah Ijen dimulai pada jam 02.00 dini hari. Pendakian meliputi 6 pos. Pos 6 berada di puncak Gunung Ijen. Sambil mendaki, kamu bisa melihat hamparan bintang berada di langit malam yang bersih. 

Lagi-lagi, pemandangan yang jarang bisa ditemukan di kota. Sebenarnya jauh perjalanan hanya 3,5 km. Namun karena jalannya mendaki, tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Setelah menempuh perjalanan hampir 3 jam, akhirnya sampailah di puncak Gunung Ijen: Kawah Ijen. Sebuah cita-cita dari dulu, akhirnya terlaksana di 2022. Mempesona sekali, persis seperti postingan orang di Instagram. 

Namun, karena sampai puncak jam 5 lebih dan langit sudah mulai memunculkan semburat terangnya, aku belum bisa melihat langsung fenomena blue fire. Karena untuk bisa melihat blue fire, kondisi sekitar harus betul-betul gelap agar bisa terlihat. Maksimal jam setengah 5 pagi, kata tour guide.

Namun tidak mengapa. Bisa sampai ke puncak dengan selamat, memandang pesona kawah dengan mata sendiri, tentu suatu reward yang berharga. Perjuangan capek dan pegal mendaki terbayar lunas sudah. Karena, aku berada di negeri atas awan. Lautan awan putih berada di bawah tempat aku berdiri. Dengan pemandangan sunrise di ujung sana.

Kawah Ijen. Sumber: dokumentasi pribadi.
Kawah Ijen. Sumber: dokumentasi pribadi.

Sepulang pendakian dari Kawah Ijen menandakan serangkaian kegiatan open trip telah berakhir. Kembali menyiapkan diri untuk duduk manis di kereta selama kurang lebih 13 jam untuk kembali menuju Yogyakarta. Namun, rasanya sudah berbeda. Sewaktu berangkat rasanya deg-deg an, ada rasa cemas namun excited. Pulang dari trip rasanya puas.

Puas dan bangga, karena ternyata aku lebih berani daripada yang kupikir. Bahwa aku bisa bertualang sendirian jauh ke kota orang. Dan, nyaman rasanya berkelana bersama dengan diri sendiri. 

Menikmati waktu perjalanan dengan diri sendiri. Hadir, mengenal pikiran dan perasaan diri yang selama ini tanpa sadar sering terabaikan karena kesibukan. Nyaman menjadi diri sendiri seapa adanya, itulah traveling kali ini.

Kalau boleh menyarankan, cobalah paling tidak sekali pergi atau traveling sendiri. Atau, sesederhana makan sendirian di resto. Karena itu adalah kesempatan yang baik untuk mengenal dan menjumpai dirimu sendiri. Juga kesempatan untuk merawat dirimu sesuai dengan kebutuhannya.

Karena, hanya dirimu sendiri yang akan terus membersamaimu hingga ajal menjemput. Kamu tentu ingin bersahabat dengan nyaman kan, dengan pribadi yang terus ada di sampingmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun