Mohon tunggu...
Inovasi

TUHANnya Duniawi

7 Oktober 2015   16:26 Diperbarui: 7 Oktober 2015   16:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini banyak khalayak yang menggunakan media sosial atau komunikasi online dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan tidak hanya kaum muda saja yang mnggunakan media sosial tersebut namun anak anak dibangku pelajar dan orangtua, ibu ibu muda atau pegawai sekalipun menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari harinya. Entah itu untuk mengekspresikan dirinya dengan menguploud foto foto atau bersastra dimedia sosial. Menurut pakar Andreas Kaplan dan Haenlein (2010:59-68) mendefinisikan bahwa media sosial atau social media merupakan suatu wadah untuk berkumpul secara bebas daalam aspirasi atau hal lain yang masih bertanggung jawab. Para pengguna media sosial saling berinteraksi satu sama lain, mengirim pesan dan berbagi, dilansir dari

            Media sosial diantaranya seperti facebook, twitter, instagram, path dll. Disini saya akan membahas mengenai media sosial path. Path merupakan media sosial yang hampir sama dengan instagram. Bedanya bila instagram menggunggah foto dengan menggunakan hastag-hastag tertentu. Tetapi bila path tidak hanya menggunggah foto mlainkan ada banyak fitur-fiturnya. Bila instagram khalayak publik dapat melihat foto atau gambar yang diunggah tetapi path lebih aman karena hanya orang yang berteman aja yang bisa mlihat.

            Path sendiri didirikan pada tahun 2011 yang didirikan oleh tokoh-tokoh yaitu Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau. Dan diawal berdirinya path ada 300.000 pengguna path aktif. Ada beberapa fitur dalam media sosial path yaitu fitur kirim pesan, halaman profil, menggunggah gambar atau foto, vivio, fitur tidur dan bangun, dll , dilansir dari (www.rahma371.wordpress.com) .

            Teori ini dikemukakan oleh Herbrt Blumer dan Eilihu Katz (1974) mengatakan bahwa penggunaan media tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Jadi teori ini untuk memuaskan kebutuhan khalayak, dilansir dari (www.dewimauly.blogspot.co.id)

            Gadget merupakan media elektronik yang dapat dibawa kemana mana dan memudahkan untuk berkomunikasi seperti handphone. Didalam handphone, khalayak dapat menggunakan aplikasi aplikasi tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Gadget seakan-akan menjadi Tuhannya manusia didunia nyata seoperti contoh aplikasi dalam path. Path digunakan khalayak untuk memenuhi kebutuhan untuk mengunggah foto foto jaman sekarag seakan akan path itu mnjadi Tuhan nyata karena bila bangun tidur atau sebelum tidur update sleep atau awake didalam path ada fitur sleep dan awakenya. Kemudian permasalahannya disisni dalam era moderen ini isi path menjadi saingan bagi kaum muda karena yang diunggah kedalam path pasti isinya yang bagus bagus seperti misal foto saat explore di suatu tempat, check in tempat makan seperti kfc, j.co, dll. Sehingga orang yang berteman sosmed path tersebut dapat mengetahui kita sedang dimana, apa yang dilakukan, sedang mendengarkan atau melihat apa. Semua itu untuk pemuas kebutuhan kita dan bila khalayak yang up to date pasti dimana saja, kapan saja, dan apa saja pasti di unggah ke path.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun