Mohon tunggu...
Steffano Ridwan
Steffano Ridwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Relawan Sharp Greenerator

Steffano Ridwan lahir di Jakarta pada Januari 2002. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 pada program studi Manajemen di Universitas Paramadina. Biasa dipanggil Steffano, selain berkuliah, saat ini juga bergabung dengan komunitas Sharp Greenerator.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eduwisata Hulu Ciliwung, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Masyarakat Sekitar?

3 September 2022   23:50 Diperbarui: 3 September 2022   23:56 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama usai penanaman pohon. Foto: Annisa Faradilla.

Sharp Greenerator merupakan komunitas yang sebagian besar anggotanya siswa sekolah menengah dan mahasiswa. Inisisasi yang digagas oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan dan dukungan dari PT Sharp Electronics Indonesia. 

Resmi berdiri pada 25 November 2015 di kota Bogor. Tujuannya meningkatkan minat dan kesadaran anak-anak muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan serta keanekaragaman hayati Indonesia.

Secara berkelanjutan, Sharp Greenerator rutin menggelar kegiatan edukasi. Tujuannya tentu saja untuk menambah wawasan bagi anggotanya. Walau penuh muatan ilmiah, setiap kegiatan dikemas dengan menyenangkan. Pada 27-28 Agustus 2022, Sharp Greenerator melakukan kegiatan pada Titik Nol Hulu Ciliwung, Puncak Bogor.

Dalam kegiatan tersebut, Sharp Greenerator didampingi oleh Komunitas Transformasi Hijau (Trashi), Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA), Uni Konservasi Fauna IPB (UKF-IPB), serta Mandala Harja Semesta (MAHASA).

Foto bersama usai penanaman pohon. Foto: Annisa Faradilla.
Foto bersama usai penanaman pohon. Foto: Annisa Faradilla.

Mengutip Rodger, 1998, wisata edukasi adalah suatu program di mana peserta kegiatan wisata melakukan perjalanan wisata pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dengan tujuan utama mendapatkan pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang dikunjungi.

Mengusung tema "Water Monitoring Workshop", komunitas Sharp Greenerator melakukan ragam kegiatan. Aktivitas yang dilakukan antara lain: pengamatan kualitas air dan pengukuran suhu air pada hulu sungai, penanaman pohon sekitar Telaga Saat, memberikan penyuluhan kepada pengunjung mengenai pentingnya air bagi kehidupan. 

Tak hanya itu, setiap kelompok memaparkan hasil yang telah dilakukan. Membuat canvas kolase mix dari daun, ranting, atau bunga. Kegiatan-kegiatan tersebut ditujukan agar meningkatkan rasa peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Kegiatan pemaparan hasil pengamatan. Foto: Ariz Shubahtiar.
Kegiatan pemaparan hasil pengamatan. Foto: Ariz Shubahtiar.

Berbicara mengenai kegiatan eduwisata, tentu akan memiliki pengaruh juga terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah dampak ekonomi bagi warga sekitar. 

Adapun beberapa pengaruh wisata edukasi terhadap lingkungan sekitar secara ekonomi, seperti: menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong aktivitas wirausaha, serta pemasukan bagi pemerintah daerah melalui pajak.

Menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar

Salah satu dampak dari kegiatan wisata edukasi bagi penduduk setempat ialah terserapnya banyak tenaga kerja sehingga meningkatkan pendapatan bagi warga lokal. 

Sebagai contoh adanya jasa pemandu bagi wisatawan yang membutuhkan informasi seperti untuk birdwatching atau pengenalan lingkungan. Beberapa orang juga menjual jasa dengan menyiapkan spot foto pada beberapa titik objek yang menarik. Jasa penginapan dan warung makanan tentu membutuhkan banyak tenaga kerja dalam menjalankan usahanya.

Rombongan Sharp Greenerator menuju Telaga Saat. Foto: Ariz Shubahtiar.
Rombongan Sharp Greenerator menuju Telaga Saat. Foto: Ariz Shubahtiar.

Mendorong aktivitas wirausaha

Di Telaga Saat, dapat ditemukan warga lokal yang turut membuka usaha pada area tersebut, seperti: kedai minuman, pedagang makanan ringan bakso goreng, hingga penjual tanaman hias. 

Meskipun usaha yang dijalankan tergolong usaha mikro kecil dan menengah namun menjadi dampak positif dari kegiatan eduwisata. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar dengan kegiatan jasa dan wirausaha.

Selain itu, saat wisatawan hendak kembali ke daerah asal, banyak ditemukan pula di rest area sekitar tempat eduwisata yaitu para penjual buah tangan atau oleh-oleh yang menjajakan aneka rupa produk lokal. Hal ini tentu dapat menjadi sumber pendapatan serta menambah kesejahteraan masyarakat lokal.

Pemasukan bagi pemerintah daerah melalui pajak 

Sebelum masuk ke tempat wisata, pengunjung akan membeli tiket masuk. Tiket yang dijual biasanya akan termasuk pajak yang akan disalurkan ke pemerintah daerah setempat. 

Setelah itu pajak akan dikelola oleh pemda untuk berbagai keperluan, seperti: perbaikan sarana dan prasarana menuju tempat wisata, peningkatan fasilitas umum, dan sebagainya yang secara garis besar akan digunakan untuk kemajuan suatu daerah tersebut khususnya bidang pariwisata yang nantinya akan berimbas juga pada meningkatnya jumlah pengunjung.

Dapat dikatakan bahwa kegiatan eduwisata tidak akan ditinggalkan, selama masih ada kegiatan belajar mengajar maka selama itu juga kegiatan ini akan selalu ada peminatnya. 

Eduwisata memiliki prospek yang cerah karena selalu menjadi primadona bagi pengunjung yang ingin berwisata sekaligus belajar. Sehingga, penting sekali adanya kerja sama dari seluruh pihak untuk selalu terlibat aktif dalam memelihara dan menjaga tempat yang memiliki keunggulan berupa panorama alam.

Komunitas Sharp Greenerator. Foto: Muhammad Imam. 
Komunitas Sharp Greenerator. Foto: Muhammad Imam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun