Mohon tunggu...
Steffanie Clairentine
Steffanie Clairentine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra

Desain Interior

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Desain Biofilik, Solusi Desain Interior Restoran Masa New Normal

24 Maret 2022   10:10 Diperbarui: 24 Maret 2022   18:59 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Restoran adalah sebuah tempat dimana kita pergi untuk menikmati makanan bersama keluarga dan teman. Dewasa ini restoran mulai menawarkan pengalaman ruang interior yang menarik untuk menggaet pelanggan lebih lagi. Berkunjung dan makan di tempat estetik ternyata terbukti dapat menaikkan mood dan semangat setelah beraktivitas. Hal ini kemudian menjadi salah satu cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan relaksasi.

Tahun 2020 lalu dunia dihebohkan dengan adanya temuan virus Covid-19 yang dapat menyebabkan kematian cepat. Virus ini menyebar secara agresif melalui droplet, kontak fisik dengan benda yang terkontaminasi, dan udara pada ruangan dengan ventilasi buruk. Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan peraturan pembatasan sosial yang menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah. Perubahan pola hidup manusia terjadi secara drastis.

Tak hanya fisik namun psikis masyarakat pun ikut terdampak. Hingga saat ini, perasaan takut beraktivitas di luar rumah melekat, terutama yang beresiko penularan tinggi seperti makan. Restoran yang awalnya sebagai sarana relaksasi menjadi sepi karena banyak orang takut makan di luar rumah. Padahal ada suatu cara yang dapat diterapkan pada restoran yaitu dengan pendekatan desain biofilik.

Desain biofilik adalah desain yang berupaya menciptakan lingkungan yang sehat melalui integrasi manusia dengan alam. Dengan kata lain, biofilik ingin membawa alam masuk dan menyatu dalam desain ruang. Lalu bagaimana sih penerapannya? Yuk kita simak cara-cara berikut ini!

1. Udara

(Sumber: restaurantandbardesignawards.com)
(Sumber: restaurantandbardesignawards.com)

Udara merupakan salah satu unsur yang penting dalam desain biofilik. Udara sehat menjauhkan pengguna ruang dari virus berbahaya yang menyebabkan penyakit seperti Covid-19. Desain restoran outdoor atau semi outdoor dapat diterapkan untuk mendapat sirkulasi udara yang lancar. Namun bila kondisi tempat tidak memungkinkan, lakukan pembukaan jendela secara rutin untuk mengganti udara dalam ruang. Udara bersih juga didapat melalui tumbuhan hijau.

2. Pemandangan Alam

(Sumber: lovehappensmag.com)
(Sumber: lovehappensmag.com)

Selain penghasil udara bersih, tumbuhan juga diterapkan dalam desain interior restoran untuk menghadirkan dekorasi dan pemandangan alam. Kebutuhan relaksasi di masa pandemi ini sangat tinggi. Kehadiran suasana alami akan mengurangi stres dan membuat pikiran menjadi lebih rileks.

3. Pencahayaan Alami

(Sumber: restaurantandbardesignawards.com)
(Sumber: restaurantandbardesignawards.com)

Cahaya alami dibutuhkan untuk membangun ruang interior yang sehat. Cahaya alami dapat dimasukkan kedalam restoran melalui jendela atau bagian ruang yang terbuka. Selain sehat, bayangan yang terbentuk dari cahaya ini menambah estetika dalam restoran secara gratis. Namun, tetap perlu diperhatikan agar sinar tidak terlalu menyorot pengguna dan suhu ruang tetap nyaman. Penggunaan kanopi atau pohon dapat membantu mengatur cahaya yang masuk.

4. Air

(Sumber: dawnvale.com)
(Sumber: dawnvale.com)

Air merupakan unsur yang membentuk alam. Menghadirkan air kedalam interior restoran dapat memperkuat suasana alam. Suara gemercik dan aliran air memberi pengaruh positif terhadap kesehatan mental manusia. Salah satu penerapannya adalah dengan mengalirkan air pada dinding, kaca, atau pada kolam buatan. Kolam buatan dapat berfungsi ganda sebagai pemantul cahaya alami, sehingga ruang menjadi lebih terang. Selain itu, penambahan unsur hewan seperti ikan dapat membantu suasana alam makin terasa.

5. Material Alam

(Sumber: thespaces.com)
(Sumber: thespaces.com)

Penggunaan material alam pada interior memiliki keuntungan yaitu lebih ramah lingkungan. Material kayu, batu, kulit, rotan, atau kain dapat diterapkan pada furnitur maupun elemen ruang seperti dinding, lantai, dan langit-langit. Jangan lupa perhatikan juga cara merawatnya agar tetap awet.

6. Bentuk dan Warna Alam

(Sumber: biophilic.design)
(Sumber: biophilic.design)

Bentuk dan warna alami wajib diperhatikan saat mendesain restoran biofilik. Contoh penerapannya adalah desain plafon menyerupai daun atau kolom yang menyerupai batang pohon. Bentuk-bentuk alam yang dinamis membuat ruang restoran terasa lebih hidup dan tidak membosankan. Selain bentuk, warna-warna alam seperti cokelat, hijau, abu-abu, biru, putih, merah, dan kuning yang hangat dapat membuat seseorang betah dan nyaman berada dalam restoran.

Nah bagaimana? Sangat cocok bukan desain biofilik diterapkan untuk restoran masa new normal?

Penulis: Steffanie Clairentine Santoso, Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun