Mohon tunggu...
Stefany Tan
Stefany Tan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

IPTEK Berdampak pada Sosbud Indonesia

30 November 2018   19:27 Diperbarui: 30 November 2018   19:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IPTEK merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditinjau dari definisinya, ilmu merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, serta meningkatkan wawasan manusia dalam berbagai aspek atau bidang kenyataan dalam alam manusia. Sedangkan pengetahuan merupakan pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode secara ilmiah dan memiliki sifat banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. 

Pengetahuan sendiri dapat didapat dari hasil pengalaman berdasarkan akal sehat yang juga disertai dengan coba-coba, intuisi atau insting, dan wahyu yang diberikan oleh Tuhan. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi merupakan seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dari penjabaran definisi diatas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang saling berkaitan. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan memiliki berbagai teori atau rumus yang tetap, dan teknologi merupakan ilmu terapan atau praktek dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Sehingga, apabila tidak ada ilmu pengetahuan, maka teknologi pun juga tidak aka nada.

Penerapan IPTEK mulai berkembang sejak 1960-an saat era komputerisasi, dimana komputer mulai digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Perkembangan IPTEK di dunia juga berdampak di Indonesia. Segala macam aspek yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat juga ikut terpengaruh oleh adanya perkembangan IPTEK. Dampak ini pun dapat masyarakat rasakan secara langsung maupun tidak langsung dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu dampak yang mendukung maupun yang menjadi penghambat dalam kehidupan.

Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut dan dalam mengenai dampak berkembangnya IPTEK di bidang sosial dan budaya di Indonesia.

Banyak masyarakat menanggapi perkembangan IPTEK ini sebagai suatu proses yang harus senantiasa dijalani, dihidupi, serta dimaklumi karena dengan adanya IPTEK di Indonesia, berbagai pekerjaan atau aktivitas dapat dilalui dengan lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan zaman sebelum datangnya IPTEK di Indonesia. IPTEK memiliki dampak positif terhadap Indonesia, seperti meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri masyarakat pada kemajuan berbagai aspek di negara-negara Asia. 

Tidak menutup kemungkinan bagi Indonesia untuk mampu bersaing dengan negara-negara Asia karena Indonesia memiliki orang-orang yang berpotensi untuk menciptakan teknologi baru dan efektif untuk mempermudah aktivitas dan diharapkan dapat membawa nama Indonesia dalam persaingan antar negara. Persaingan ketat antar negara ini pun juga membuat masyarakat Indonesia memiliki tekanan kompetisi yang tajam di segala aspek kehidupan sebagai salah satu konsekuensi globalisasi dan anakn menciptakan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras untuk bersaing.

Dalam usaha untuk menambah wawasan bagi masyarakat pun juga semakin dipermudah karena adanya IPTEK. Masyarakat dapat dengan mudah menambah wawasan mereka melalui internet dan sebagainya secara online. Mereka tidak perlu susah-susah untuk bertanya kepada orang lain atau menunggu terbitnya koran untuk mendapatkan informasi yang memakan lebih banyak waktu ketimbang mencari tahunya langsung melalui internet. Dan juga sumber-sumber informasinya pun juga lebih banyak dan bervariasi ketimbang bertanya kepada orang-orang tertentu. Dan juga, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih sedikit. 

Namun, dampak negatif dalam hal ini adalah masyarakat menjadi malas karena dimanjakan oleh kemajuan teknologi serta berkurangnya waktu untuk bersosialisasi secara langsung atau melalui proses tatap muka. Hal ini berpengaruh pada orang-orang tersebut karena mereka akan mengalami rasa kepekaan atau sensitivitas terhadap sikap orang lain secara langsung. Apabila hal ini terus berlanjut, orang tersebut akan kehilangan kepekaannya dan dapat mengganggu relasinya dengan sesama.

Banyaknya sumber informasi yang masyarakat terima, maka informasi itu pun juga akan semakin banyak dan variatif. Tidak semua informasi yang masyarakat peroleh benar adanya. Oleh karena itu, masyarakat perlu bertindak selektif dalam menerima informasi tersebut agar masyarakat tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif yang berpotensi menimbulkan masalah. 

Hal ini menjadi tantangan masyarakat dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Apabila masyarakat berhasil bersikap selektif terhadap seluruh informasi yang ia peroleh, maka dapat dikatakan bahwa IPTEK berdampak semakin berkembangnya daya pikir masyarakat dalam menerima informasi serta mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mencari dan mengumpulkan data sebagai bahan diskusi dengan cepat dan akurat.

Banyaknya sumber-sumber informasi yang beragam dan tidak terbatas, serta diikuti dengan sikap masyarakat yang tidak selektif, membuat IPTEK berdampak buruk bagi mereka. Hal ini dapat dilihat bahwa sekarang marak terjadi kenakalan dan tindak penyimpangan di kalangan remaja mengenai pelecehan seksual. 

Beberapa pelaku pelecehan seksual tersebut merupakan anak remaja di bawah umur 18 tahun, dimana seharusnya mereka belum sepatutnya mengerti hal tersebut. Mereka mendapatkan informasi baru tersebut melalui internet yang tak terbatas. Kasus ini juga berdampak menurunkan moral masyarakat yang merugikan banyak orang.

Banyak masyarakat yang menerima kehadiran IPTEK dan perkembangannya dalam kehidupan mereka, namun juga ada beberapa kelompok yang masih sulit bahkan enggan untuk menerima dan menerapkan kemajuan IPTEK dalam kehidupannya. Sikap ini merupakan salah satu reaksi terhadap tindakan-tindakan masyarakat lain yang dianggap telah meninggalkan kebudayannya sendiri, sehingga beberapa kelompok ingin tetap mempertahankan kebudayaan yang telah ada sejak zaman dahulu sebagai warisan leluhur bersama yang wajib dijaga serta dilestarikan. 

Contohnya adalah masyarakat suku Badui di Kabupaten Lebak Banten, suku Kombai dan Korowai di Papua, suku Sakai di Riau, dan Suku Polahi di Gorontalo. Mereka menolak untuk menerima perkembangan IPTEK dan lebih memilih hidup mandiri bersahabat dengan alam tanpa mengeksploitasinya secara berlebihan. Mereka tinggal di pegunungan atau hutan dan hidup sederhana. Meski terisolir dari teknologi, tetapi mereka mampu hidup secara rukun dan tolong menolong.

Sebagian dari suku-suku tersebut tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, seperti suku Sakai di Riau dan suku Polahi di Gorontalo. Budaya mereka yang hidup secara nomaden telah terganggu karena tempat pilihan mereka untuk tinggal semakin berkurang karena adanya eksploitasi berlebihan oleh kelompok-kelompok yang merusak tempat tinggal mereka untuk digunakan secara pribadi oeh kelompok tersebut. 

Sikap kelompok tersebut menjadi salah satu dampak negative dari berkembangnya IPTEK di Indonesia, yaitu munculnya kemerosotan moral dalam masyarakat. Kemajuan kehidupan ekonomi yang menekankan pada upaya untuk memenuhi keinginan material atau untuk memenuhi kebutuhan hidup, telah membuat sebagian masyarakat menjadi lupa dengan akal budi mereka untuk juga memikirkan orang lain.

Selain dampak-dampak IPTEK di bidang sosial dan budaya yang telah dijelaskan di atas, masih banyak lagi dampak-dampak yang lainnya, baik itu yang positif maupun negatif dan keduanya juga berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu aspek sosial budaya yang paling terpengaruh dengan adanya IPTEK adalah aspek kebudayaan masyarakat di Indonesia yang sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar memilah dampaknya untuk kita ikuti agar tidak menimbulkan masyarakat demi kemajuan kita semua.

Jangan biarkan dunia menguasaimu, tetapi kaulah yang harus mampu menguasai dunia.

Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun