Mohon tunggu...
Stefanus Yohanes
Stefanus Yohanes Mohon Tunggu... -

Ordinary?! Not me...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Orang Cina?

9 Mei 2014   23:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya saya malas membuat tulisan tentang isu SARA karena isu SARA hanya mampu mengecoh golongan 2D (otak yang IQ nya 2 Digit 0-99), tetapi karena sudah terlewat batas, mau tidak mau saya terpaksa menulisnya lagi. Saya menuliskan kata "lagi" karena sebelumnya saya pernah membuat tulisan tentang isu SARA yang menyerang Jokowi.

Tulisan ini : Jauhkan Politik SARA dari Bumi NKRI .

Kita masih ingat jelas saat Pilkada DKI, saat putaran 2 melawan Foke-Nara, Jokowi-Ahok pun juga dihujani isu SARA. Mulai dari isu ras, sampai isu agama pun mewarnai jalannya Pilkada DKI 1,5 tahun silam. Alhasil, Jokowi-Ahok tetap keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara 55% mengalahkan Foke-Nara dengan perolehan suara 45%. Isu SARA terbukti tidak 'ngefek'.

Ternyata para pesaing Jokowi tidak belajar dari kesalahan yang sama, mereka masih menggunakan cara lama untuk menjatuhkan Jokowi. Saat pilpres 2014 pun, isu SARA kembali menyerang Jokowi. Isu SARA menghujani Jokowi di media sosial seperti Facebook, Twitter, BBM, dsb. Saya tidak habis pikir, mengapa para pesaing Jokowi sampai menggunakan isu SARA dalam menjatuhkan Jokowi. Apakah Jokowi tidak memiliki titik lemah atau titik celah sampai-sampai para pesaing Jokowi 'terpaksa' menggunakan isu SARA?

1399626842660143349
1399626842660143349
Jokowi Dituduh Keturunan CINA?

Jokowi kini digosipkan sebagai keturunan China. Di jejaring sosial, ramai dibicarakan bahwa capres dari PDIP itu adalah anak dari Oei Hong Leong, termasuk dengan menyebut Jokowi (bin Oei Hong Leong). Oei yang berkewarganegaraan Singapura kini berusia 66 tahun. Padahal saat ini Jokowi berusia 53 tahun. Jika memang Jokowi adalah anaknya, berarti Oei Hong Leong sudah punya anak sejak umur 13 tahun. Apakah ini mungkin?

Saya bisa memaklumi jika pembuat berita adalah golongan 2D (IQ 2 Digit 0-99), walaupun begitu cobalah lain kali kalau membuat berita hoax, yang lebih cerdas dong! Jangan sampai ketahuan konyolnya, saya jadi ngakak bacanya.

Seperti dijelaskan analis pasar modal, Lin Che Wei, di akun Twitternya, @linchewei1, hal ini dibantah melalui tweet yang muncul hari ini, Selasa (6/5/2014).
“Jokowi umur 53 tahun Oei Hong Leong umur 66 tahun. Hebat banget jika memang benar! Media ngawur!” kicau @linchewei1. “Jika rumor Jokowi anak Oei Hong Leong benar maka OHL sdh punya anak sejak remaja! Dasar ngawur!”
Sumber .


Setelah marak isu Joko Widodo alias Jokowi anak miliuner Oei Hong Leong, kini beredar gambar di jejaring sosial yang mengabarkan Jokowi meninggal dengan kalimat “rest in peace (RIP) Jokowi”. Capres dari PDIP ini memang sudah berkali-kali jadi sasaran kampanye hitam. Namun kali ini Jokowi mulai gerah.

Menanggapi beredarnya gambar “RIP” tersebut di Facebook dan Twitter, Jokowi menganggapnya sudah keterlaluan. “Pertama, itu ngawur. Kedua, itu sudah brutal dan keterlaluan,” ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014) siang, seperti dipublikasikan Kompas.com.

Sumber .

[caption id="attachment_323171" align="aligncenter" width="648" caption="Keluarga Oei Hong Leong dan keluarga Joko Widodo"]

13996317341391811911
13996317341391811911
[/caption]

Ayolah teman-teman, jangan gunakan isu SARA dalam menjatuhkan lawan politik, apalagi jika isu SARA tersebut hanyalah fitnah belaka. Untuk apa coba? Isu SARA hanya akan memecah belah NKRI. Walaupun mungkin anda tidak bisa menemukan titik hitam Jokowi, janganlah gunakan isu SARA karena selain hal itu tidak 'ngefek' terhadap golongan 3D (orang cerdas ber-IQ di atas 3 Digit >100), fitnah kacangan isu SARA hanya dipercaya oleh orang-orang golongan 2D. Kita tidak ingin bangsa ini menjadi bodoh dan mundur ke belakang bukan?

Mari para pesaing Jokowi, gunakanlah cara kampanye yang sehat, bermutu, dan mendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun