Mohon tunggu...
Stefanus Surbakti
Stefanus Surbakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Just mediocre

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konsep Tanah dan Pengelolaan Lahan

9 Maret 2024   11:00 Diperbarui: 9 Maret 2024   11:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan permukaan bumi yang terbentuk melalui proses alam dan dihuni oleh makhluk hidup. Tanah terdiri dari mineral, bahan organik, air, dan udara. Ini menyediakan nutrisi, air, dan perlindungan bagi tanaman, hewan, dan mikroorganisme.

 Komponen Tanah:

Tanah tersusun atas beberapa komponen penting: mineral, bahan organik, air, dan udara. Mineral adalah pecahan batuan yang memberi struktur dan tekstur pada tanah. Bahan organik, seperti tumbuhan dan hewan yang mati, menyediakan nutrisi dan meningkatkan kesuburan tanah. Air dan udara di dalam pori-pori tanah berperan penting dalam memberikan kelembaban dan sirkulasi udara pada tanaman.

 Pola Pengolahan Tanah:

 Pola pengolahan tanah adalah serangkaian tindakan  untuk mengatur dan menjaga kesuburan tanah. Pola pengelolaan lahan yang baik akan meningkatkan hasil panen, mengurangi erosi tanah, menjaga kualitas air, dan mengurangi penggunaan pestisida.

 Pola pengelolaan lahan yang umum digunakan adalah:

  • Rotasi tanaman: Rotasi tanaman adalah pergantian penanaman berbagai jenis tanaman  pada lahan yang sama. Hal ini membantu  menjaga kesuburan tanah, mengurangi serangan hama dan penyakit, serta memperbaiki struktur tanah.
  • Penggunaan pupuk organik: Pupuk organik seperti kompos dan pupuk hijau dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah. Pupuk organik juga membantu  meningkatkan kualitas tanah, menyuburkan tanaman, dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
  • Pengendalian Erosi Tanah : Erosi tanah terjadi akibat kuatnya aliran air dan angin. Berbagai teknik dapat digunakan untuk mengurangi erosi, termasuk menanam tanaman penutup tanah, membangun terasering, dan menggunakan sistem irigasi yang tepat.
  • Penggunaan teknik pertanian berkelanjutan: Penggunaan teknik pertanian berkelanjutan, seperti  irigasi tetes, pengolahan tanah  konservasi, dan penggunaan varietas tanaman  tahan  penyakit, akan menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun