Korupsi, hal yang sering kita dengar dan sering beredar di mana-mana. Baik di koran hingga televisi. Korupsi kerap kali dikaitkan dengan uang. Namun tahukah kamu jika korupsi bukan hanya sekedar uang saja lho. Banyak jenis korupsi yang sering kita dapati secara tidak sadar, misalnya korupsi waktu l, korupsi tenaga, dan lainnya.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan korupsi itu sendiri? Kartono mendefinisikan korupsi yaitu tingkat laku salah satu individu yang memakai wewenang dan jabatan yang digunakan untuk mengeduk keuntungan demi kepentingan pribadi, dan atau merugikan kepentingan umum dan negara.
Tindakan korupsi ini dapat dilakukan baik secara kelompok maupun individu. Di Indonesia sendiri banyak kita jumpai kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi negara yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri maupun kelompok.
Dapat dilihat berdasarkan indeks di atas, indeks persepsi korupsi di Indonesia hingga tahun 2021 terus meningkat. Hal ini menjadi berita yang menggembirakan bagi warga Indonesia. Menurut Transparency Internasional, indeks persepsi korupsi Indonesia tercatat meningkat 1 poin menjadi 38 dari skala 0-100 pada 2021. Nilai yang meningkat ini turut mengerek posisi Indonesia lebih baik dalam urutan IPK global. Indonesia kini berada di urutan 96 dari 180 negara dari sebelumnya peringkat 102.
Hal ini tentu saja bisa lebih meningkat jika kita sebagai warga negara dapat mencegah atau setidaknya meminimalisir terjadinya korupsi di Indonesia. Lalu, sikap dan perilaku apa saja yang dapat kita lakukan sebagai warga negara untuk memberantas korupsi di negeri ini? Simak kelanjutannya.
1. Bersikap Jujur
Dilansir dari tirto.id, jujur adalah suatu sikap untuk menyatakan yang sebenar-benarnya, serta tidak mengucapkan hal-hal yang menyalahi fakta. Makna jujur lebih luas lagi adalah tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku. Bersikap jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial.
Orang yang memiliki nilai kejujuran juga harus menolak ketidakjujuran. Dia harus berani menegur atau melaporkan tindak ketidakjujuran seperti korupsi atau yang lainnya. Hal ini karena upaya tersebut menjadi salah satu yang sarana efektif untuk memberantas korupsi.Â
2. Mandiri
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam buku psikologi perkembangan (2001), kemandirian adalah sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Mandiri berarti bebas dari ketergantungan terhadap orang lain , mampu mengatur tingkah laku secara pribadi, mampu mengambil keputusan dan berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
Orang yang mandiri berani menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan dan berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau tingkah laku yang efektif untuk mencapai gambaran kehidupan yang diinginkannya.
3. Memiliki Rasa Tanggung Jawab
Orang yang memiliki rasa tanggung jawab adalah orang yang berani mengakui kesalahan yang dia lakukan. Orang dengan rasa tanggung jawab biasanya amanah dan dapat diandalkan oleh orang lain. Sikap tanggung jawab tidak tiba-tiba muncul dalam dirinya, melainkan harus dilatih sejak usia dini dan dimulai dari hal-hal yang kecil. Seseorang dapat bertanggung jawab karena telah terbiasa dengan hal-hal yang memerlukan tanggung jawab.
4. Disiplin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu pengertian disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Dalam pengertian disiplin tersebut, ada 2 kata kunci utama yakni taat (patuh) dan aturan (tata tertib). Hal ini dapat dimaknai bahwa disiplin tumbuh dari sikap patuh dalam diri seseorang untuk mengikuti aturan yang telah dibuat untuk diri maupun lingkungan sekitarnya.
Komitmen adalah salah satu kunci terbentuknya disiplin. Hal itu terbentuk dengan pembiasaan. Seseorang dengan komitmen tinggi akan selalu melakukan segala sesuatu sesuai yang telah ditetapkannya.
5. Memberikan Pelajaran Agama dan Moral pada Anak Usia Dini
Hal ini dilakukan karena dengan memberikan pelajaran agama dan moral pada anak usia dini diharapkan nantinya anak tersebut dapat terhindar dari tindakan korupsi. Seperti yang kita tahu, korupsi adalah suatu tindakan yang tidak terpuji dan dilarang oleh semua agama yang ada. Dengan menanamkan pelajaran agama pada anak, diharapkan agar anak terhindar dari tindak korupsi.
Sedangkan nilai-nilai moral sangat penting dalam tahap kehidupan. Sebagian besar nilai-nilai yang kita miliki sebagai orang dewasa telah ditanamkan dalam diri selama bertahun-tahun sejak masa kanak-kanak. Itulah mengapa penting untuk mengajari anak nilai-nilai yang kita ingin mereka miliki sebagai orang dewasa nantinya.
6. Bersikap Sederhana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata sederhana adalah bersahaja, tidak berlebih - lebihan. Jadi pengertian hidup sederhana adalah hidup yang bersahaja dan tidak berlebihan. Bisa dikatakan bahwa hidup sederhana adalah hidup tidak berlebih-lebihan dan fokus pada apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Korupsi salah satunya dipicu oleh hidup mewah yang berlebihan dan tidak sesuai dengan besaran gajinya. Kesederhanaan akan membuat seseorang menjauhi korupsi.
Demikian beberapa sikap dan perilaku yang dapat kita lakukan untuk menghindari dan meminimalisir tindak korupsi yang ada di sekitar kita. Mari kita bersama dan bersatu melawan korupsi yang ada di Indonesia. Kita kuat, kita bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H