Mohon tunggu...
Stepanus Dwi Nugroho Adi
Stepanus Dwi Nugroho Adi Mohon Tunggu... -

Laki-Laki, \r\nLahir di Klaten, 10 Desember 1994, \r\nHidup di Klaten, Jawa Tengah, \r\nPelajar SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten (Teknik Instalasi Tenaga Listrik).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berbagilah Waktu dengan Alam dan Kau Akan Tahu Siapa Dirimu yang Sebenarnya

16 Oktober 2011   11:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:53 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Berbagi waktu dengan alam,
Kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya,
Hakikat manusia.."
( Erros So7 Feat Okta - Gie )


Penggalan lagu itu, benar-benar menimbulkan pertanyaan besar bagiku. Entah apa yang membuat aku semakin yakin bahwa itu benar-benar ada. Kulihat mereka yang berada disekitarku hanya biasa saja, tak ada sesuatu yang hebat darinya. Apakah mereka belum menemukan jawaban atas segalanya sama seperti aku, ataukah mereka hanya diam dan terpaku pada kenyamanannya?

Didunia ini, jawaban tak ada yang instan. Semuanya membutuhkan proses untuk merfleksian diri. Dialam, segala sesuatu berubah drastis dari kehidupan sebenarnya. Disinilah kita tahu sifat dari teman-teman disekitar kita. berbagi canda tawa, cerita dan pengalaman. Tak sedikit juga pengalaman yang membuat kita enggan untuk melanjutkan perjalanan bencengkrama dengan alam. Keegoisan masing-masing individual saling berpacu, seakan-akan memperebutkan hadiah dari sebuah sayembara.

Sering kita berkomentar dalam hati tentang keburukan orang lain, jarang melihat kedalam hati bagaimana diri kita. Kita tak akan pernah tahu sampai kapan bualan dalam hati itu akan tersimpan, akankah membekas atau hanya sekedar hinggap lalu pergi?

Aku, tak berkehendak atas orang lain. Perasaan takut, hubungan akan menjadi renggang dan terjadi permusuhan selalu timbul ketika terjadi peristiwa seperti itu. Menjaga perasaan orang lain, juga menjadi sebuah pertimbangan. Lalu, apa yang harus aku perbuat, menanam benih yang busuk atau menebang ilalang dipadang eidelweis?

Pertanyaan demi pertanyaan timbul dalam hati seiring berjalannya waktu. Ketika aku membiarkan waktu untuk menjawabnya, segala sesuatu bagaikan penjara yang mempersempit ruang gerak. Ah, sudahlah aku simpan saja semuanya hanya untuk diriku.

Bagaimana jawaban tentang diri anda? temukanlah dialam, karena ia kan menunjukkan segalanya. Selamat berefleksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun