Mohon tunggu...
Stepanus Dwi Nugroho Adi
Stepanus Dwi Nugroho Adi Mohon Tunggu... -

Laki-Laki, \r\nLahir di Klaten, 10 Desember 1994, \r\nHidup di Klaten, Jawa Tengah, \r\nPelajar SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten (Teknik Instalasi Tenaga Listrik).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Juru Kunci, Gunung Merapi dan Keraton Yogyakarta

10 Oktober 2011   09:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:07 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Merapi, merupakan gunung yang berada di perbatasan wilayah Kabupaten Sleman , Magelang, Boyolali, dan Klaten. Gunung yang berada diketinggian 2.968 meter diatas permukaan laut (per tahun 2006) menyimpan berbagai hal yang menarik termasuk hal-hal mistik yang ada. Hal ini tak lepas dari adanya Keraton Yogyakarta yang sangat kental dengan kultur dan budayanya. Maka tak jarang ketika Gunung Merapi sedang bergejolak Keraton Yogyakarta selalu mengadakan ritual atau acara khusus untuk menghormati makhluk halus yang dianggap sebagai penghuni atau penjaga Gunung Merapi. Ritual tersebut adalah labuhan yang biasanya dilaksanakan pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab.

Alam senantiasa menjaga keseimbangannya setiap waktu, maka manusialah yang harus peka terhadap tanda-tanda alam. Oleh sebab itu Gunung Merapi juga dianggap sebagai gunung hidup yang terus berkembang dan sewaktu-waktu akan mendatangkan bahaya. Itulah sebabnya Alm. Mbah Marijan sebagai penjaga Gunung Merapi rajin tirakat, selalu memimpin upacara labuhan dengan mengelilingi desa bersama masyarakat Dusun Kinahrejo membaca doa-doa untuk minta keselamatan. Ritual juga dilakukan di sebuah petilasan di puncak Merapi meminta kepada mahluk halus, agar kerajaan tengah atau Keraton Yogyakarta yang dihuni manusia tidak diganggu.

Keberadaan juru kunci Gunung Merapi penting karena Keraton Yogyakarta dibangun atas 2 astral yaitu Gunung Merapi dan Pantai Laut Selatan. Menurut legenda pada jaman dahulu ada orang bernama Sutowijaya yang diberi tanah oleh Sultan Demak, maka berangkatlah Sutowijaya ke tanah yang dimaksud. Saat sedang membangun, banyak korban yang terjadi, salah satunya ada pekerja yang mati sehabis memotong pohon. Sutowijaya menjadi putus asa sehingga ia bertapa di sebuah gua.

Saat itulah, Sutowijaya dilihat oleh Nyi Roro Kidul. Lalu, Nyi Roro Kidul menggodanya dengan wujud naga dengan api yang panas, tapi Sutowijaya tidak tergoyahkan. Nyi Roro Kidul lalu menjelma menjadi wanita cantik tanpa busana. Saat itu Sutowijaya sudah mulai tergoyahkan namun, tetap bertahan. Lalu Nyi Roro Kidul kembali ke wujud asalnya dan bertanyalah Nyi Roro Kidul apa yang diminta oleh Sutowijaya. Sehabis Sutowijaya menjelaskan maka Nyi Roro Kidul menyanggupi untuk mengusir penunggu di tanah kerajaan Sutowijaya ( yang merupakan anak buah Nyi Roro Kidul ), tapi dengan syarat Sutowijaya harus menikahi Nyi Roro Kidul, dan semua Raja Mataram harus menikah dengan Nyi Roro Kidul juga.

Sutowijaya setuju, lalu gua tersebut berubah menjadi satu istana yang megah lengkap dengan kamar pengantinnya. Sutowijaya bertanya kepada Nyi Roro Kidul kemanakah perginya penunggu itu. Nyi Roro Kidul menjawab ada di gunung sekitar Yogjakarta. maka Sutowijaya menyuruh bawahannya untuk bertugas sebagai juru kunci di gunung sekitar Yogjakarta. Sutowijaya juga meminta agar Kraton Yogyakarta dilindungi. Itupun juga disanggupi oleh Nyi Roro Kidul. Jadi tugas juru kunci adalah sebagai pengawas anak buahnya Nyi Roro Kidul agar raja mengetahui jika terjadi masalah di Gunung Merapi.

Selain itu juru kunci memberi arti yang sangat penting bagi para pendaki Gunung Merapi. Juru Kunci biasanya memberitahukan apa yang saja pantangan saat mendaki, jalur pendakian dan jalur penyelamatan serta memberi informasi kepada penduduk sekitar jika ada aktifitas Gunung Merapi yang dirasa membahayakan. Meski kejadian enggannya Alm. Mbah Marijan mengingatkan kita saat beliau tidak mau diajak untuk mengungsi ditempat aman, pastinya beliau memiliki alasan tersendiri yang kita tak pernah tahu pastinya.

Hubungan garis imajiner antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Laut Selatan juga menjadi salah satu bukti bahwa memang ada keterkaitan diantara ketiga hal tersebut. Kita sebagai manusia, hendaknya turut menjaga dan melestarikan alam sekitar dengan memanfaatkan sumber daya alam disekitar sebatas kebutuhan.

Terima Kasih,

(diolah dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun