Mohon tunggu...
Stepanus Dwi Nugroho Adi
Stepanus Dwi Nugroho Adi Mohon Tunggu... -

Laki-Laki, \r\nLahir di Klaten, 10 Desember 1994, \r\nHidup di Klaten, Jawa Tengah, \r\nPelajar SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten (Teknik Instalasi Tenaga Listrik).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ekspedisi Cincin Api, Sudahkah Menjajaki Gunung Api Purba Ini..?

31 Oktober 2011   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ekspedisi Cincin Api yang menjajaki hampir semua gunung-gunung api di Indonesia nampaknya belum lengkap kalu belum menjajaki gunung api purba yang satu ini. Gunung Api Purba terletak di desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung yang telah menjadi ekowisata ini tak kalah menarik untuk dijajaki, pasalnya gunung ini menyajikan berbagai eksotisme keindahan-keindahan yang sangat menakjubkan.

Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan pendakian saya dengan teman saya di Gunung Api Purba ini. Hari itu Minggu, 23 Oktober 2011 saya dan teman saya merencanakan untuk melakukan pendakian di Gunung Api Purba. Kami berangkat dari Klaten pukul 11.16 WIB menyusuri sepanjang jalan Jogja-Solo hingga daerah Pandansimping, Klaten menuju ke arah Gua Maria Sendang Sriningsih kemudian memilih jalan menanjak pada pertigaan perbatasan provinsi D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah. Melewati jalan yang berliku-liku hingga sampai di daerah Nglanggeran, Patuk. Disana kami sudah disambut dengan tembok besar bertuliskan "SELAMAT DATANG DI KAWASAN EKOWISATA GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN PATUK GN KIDUL YOGYAKARTA". Sungguh awal yang menjanjikan tulisan ini masih bersih dan rapi.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, dengan sebelumnya membayar biaya masuk sebesar Rp 3.000,- , Perjalanan dimulai dari pendopo yang terletak pada pintu jalur pendakian yang disitu juga terdapat sumber mata air yang masih alami. Anak tangga demi anak tangga kami daki hingga kami menemukan sebuah batu sangat besar yang diberi nama SONG GUDEL.

Perjalanan kami lanjutkan kembali, mendaki batu-batu dengan bantuan tali, melawan teriknya panas mentari..

dan.. bersambung...

Ikuti terus cceritaku ya.. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun