Mohon tunggu...
STEFANUS ANDIKA DUHA
STEFANUS ANDIKA DUHA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA

Saya mahasiswa Akademi Komunikasi Radya Binatama prodi D3 Penyiaran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kue Pukis Melegenda Asal Banyumas

1 Februari 2023   19:08 Diperbarui: 1 Februari 2023   19:16 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

Berbagai makanan jajanan pasar mempunyai cita rasa yang khas tersendiri, Bahkan banyak cerita unik di dalamnya, termasuk kue 

pukis. Walaupun sudah jarang kita temui di penjual sekitar, namun kini kue pukis ada di jalan Minggiran ini.

Di jaman saat ini, siapa sih yang nggak kenal dengan kue pukis. Meskipun kue legendaris satu ini adalah kue tradisional, namun sampai kini masih banyak peminatnya.

Bentuk dan warna yang khas, membuat kue pukis sebagai jajanan kue basah yang populer dan mudah didapatkan dengan harga terjangkau.

Kue pukis ternyata akulturasi dari kue waffle.  Jika dilihat dari sejarah, kue berbentuk setengah lingkaran ini pada awalnya merupakan jajanan khas pasar di Desa Sampang Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kue yang mempunyai banyak penggemar karena memiliki cita rasa yang unik dari kue kue yang lain. Kue pukis ini memiliki rasa manis, tekstur lembut dan menggoda.

Kue pukis tidak termakan zaman. Meskipun kue pukis kue tradisional, kue pukis tetap eksis ditengah gemparnya kue-kue modern. Kue pukis terbuat dari adonan yang berasal dari tepung terigu, gula pasir, santan, telur,dan ragi yang diaduk menjadi satu kemudian dituangkan ke dalam cetakan pukis lalu dipanggang, setelah itu dicampur dengan taburan meses.

Dahulu, kue pukis tidak ada topping seperti sekarang. Kue pukis yang memiliki bentuk setengah lingkaran, bagian bawahnya berwarna coklat, dan bagian atas berwarna kuning. Biasanya diberi topping dengan butiran meses atau keju diatasnya.

Nah, seiring berjalannya waktu, seiring resep kue pukis pun mengalami modifikasi rasa dan warna hingga memiliki tampilan semakin menarik. Kue pukis ini banyak dikreasikan dengan rasa baru yang kekinian seperti rasa green tea,pandan, dan selai-selai rasa buah.

Kue mungil dan unik ini, cocok buat kamu untuk menemani sela-sela bersantai atau membaca buku, bahkan juga cocok untuk dimakan bersama-sama.

Seperti penjual kue pukis yang tak kenal lelah ini Jasmadi, beralamat di Jalan Bantul Kweni, sudah ( 11 tahun berjualan ). Alasan memilih jualan kue pukis ini karena, orang jualan lebih enak daripada kerja. " Jualan sendiri kan, nggak terikat sama orang, nggak terikat peraturan orang, lebih fleksibel. " Tuturnya.

Menurut Pak Jasmadi, Cara untuk mempertahankan supaya jualan ini ( kue pukis ) tetap laris adalah diterima rasanya dan mempertahankan cita rasa, serta tidak menaikkan harga dari tahun 2011.

Keistimewaan dari berjualan kue pukis ini adalah belum banyak saingan yang menjual kue pukis ini di daerah sini ( Minggiran ).

Tidak seperti usaha lain  sudah banyak yang sama beraneka macam jenis makanan dan minuman, sudah ada yang sama.

Berjualan pagi dan sore, diakumulasi dari jualan  kue pukis ini menghabiskan kurang lebih 90 bungkus dalam sehari. Terlebih lagi ketika hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu, usaha kue pukis ini  omset nya bertambah.

" Rasa tidak diragukan lagi,, sangat mantap enak bangett. " Ujar pembeli kue pukis.

Sudah tidak ragu lagi dengan rasanya, apalagi kue pukis buatan Pak Jasmadi ini.

Berbagai makanan jajanan pasar mempunyai cita rasa yang khas tersendiri, Bahkan banyak cerita unik di dalamnya, termasuk kue pukis. Walaupun sudah jarang kita temui di penjual sekitar, namun kini kue pukis ada di jalan Minggiran ini.

Di jaman saat ini, siapa sih yang nggak kenal dengan kue pukis. Meskipun kue legendaris satu ini adalah kue tradisional, namun sampai kini masih banyak peminatnya.

Bentuk dan warna yang khas, membuat kue pukis sebagai jajanan kue basah yang populer dan mudah didapatkan dengan harga terjangkau.

Kue pukis ternyata akulturasi dari kue waffle.  Jika dilihat dari sejarah, kue berbentuk setengah lingkaran ini pada awalnya merupakan jajanan khas pasar di Desa Sampang Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kue yang mempunyai banyak penggemar karena memiliki cita rasa yang unik dari kue kue yang lain. Kue pukis ini memiliki rasa manis, tekstur lembut dan menggoda.

Kue pukis tidak termakan zaman. Meskipun kue pukis kue tradisional, kue pukis tetap eksis ditengah gemparnya kue-kue modern. Kue pukis terbuat dari adonan yang berasal dari tepung terigu, gula pasir, santan, telur,dan ragi yang diaduk menjadi satu kemudian dituangkan ke dalam cetakan pukis lalu dipanggang, setelah itu dicampur dengan taburan meses.

Dahulu, kue pukis tidak ada topping seperti sekarang. Kue pukis yang memiliki bentuk setengah lingkaran, bagian bawahnya berwarna coklat, dan bagian atas berwarna kuning. Biasanya diberi topping dengan butiran meses atau keju diatasnya.

Nah, seiring berjalannya waktu, seiring resep kue pukis pun mengalami modifikasi rasa dan warna hingga memiliki tampilan semakin menarik. Kue pukis ini banyak dikreasikan dengan rasa baru yang kekinian seperti rasa green tea,pandan, dan selai-selai rasa buah.

Kue mungil dan unik ini, cocok buat kamu untuk menemani sela-sela bersantai atau membaca buku, bahkan juga cocok untuk dimakan bersama-sama.

Seperti penjual kue pukis yang tak kenal lelah ini Jasmadi, beralamat di Jalan Bantul Kweni, sudah ( 11 tahun berjualan ). Alasan memilih jualan kue pukis ini karena, orang jualan lebih enak daripada kerja. " Jualan sendiri kan, nggak terikat sama orang, nggak terikat peraturan orang, lebih fleksibel. " Tuturnya.

Menurut Pak Jasmadi, Cara untuk mempertahankan supaya jualan ini ( kue pukis ) tetap laris adalah diterima rasanya dan mempertahankan cita rasa, serta tidak menaikkan harga dari tahun 2011.

Keistimewaan dari berjualan kue pukis ini adalah belum banyak saingan yang menjual kue pukis ini di daerah sini ( Minggiran ).

Tidak seperti usaha lain  sudah banyak yang sama beraneka macam jenis makanan dan minuman, sudah ada yang sama.

Berjualan pagi dan sore, diakumulasi dari jualan  kue pukis ini menghabiskan kurang lebih 90 bungkus dalam sehari. Terlebih lagi ketika hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu, usaha kue pukis ini  omset nya bertambah.

" Rasa tidak diragukan lagi,, sangat mantap enak bangett. " Ujar pembeli kue pukis.

Sudah tidak ragu lagi dengan rasanya, apalagi kue pukis buatan Pak Jasmadi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun