Entah apa musababnya, fenomena mencampuradukan huruf F atau V dan huruf P kian lumrah di tengah masyarakat Indonesia saat ini. Orang tidak tahu lagi kapan menggunakan huruf P dan kapan menggunakan huruf F atau V. Rata-rata kata Bahasa Indonesia yang berawal huruf F atau V selalu dibaca dengan lafal P.
Fenomena ketidaksanggupan mengucapkan huruf F atau V ini lumrah kita temukan baik dalam lafal maupun tulisan. Tulisan-tulisan resmi, yang sekiranya melek pada penggunaan kata Bahasa Indonesia yang baku dan benar pun absen di hadapan huruf-huruf ini.
Hemat saya, ketidakmampuan sebagian masyarakat Indonesia untuk mengucapkan huruf F atau V bukan karena gangguan lahiriah, namun karena kita tidak ingin belajar menggunakan kata-kata Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Korban Bahasa Lisan
Sekitar lima hingga tujuh tahun yang lalu, kesalahan lafal dengan mem-P-kan semua kata yang diawali dengan hutuf F atau V kerap terjadi dan beredar dalam kelompok masyarakat suku tertentu.
Dalam bahasa komunkasi harian atau dalam bahasa lisan, sebagian saudara kita terkadang salah melafalkan huruf P atau V.Â
Kata yang diawali dengan huruf F selalu diucapkan sebagai huruf P. Demikian juga yang berakhiran huruf F diucapkan dengan bunyi huruf P. Lantas, kita akan sama-sama tertawa.
Kala itu, kesalahan dalam bahasa lisan ini, sejauh saya amati, belum merambah ke dalam bahasa tulis. Artinya, kalau diminta menulis, hampir semua dari kita masih bisa membedakan dengan jelas penggunaan huruf P dan F atau V.
Apa yang terjadi sekarang?
Belakangan, kesalahan dalam menggunakan huruf P dan F atau V meluas. Rata-rata orang sudah tidak bisa membedakan dengan jelas kapan harus mengucapkan huruf P dan huruf F atau V. Semua kata yang dimulai dengan huruf F dan V -- yang dalam pelafalannya hampir sama -- selalu diucapkan sebagai huruf P.