Dunia sepak bola sedang dilanda skandal perjudian dari beberapa pemain yang melakukan taruhan untuk dukungan tim yang dijagokannya tersebut.
Namun, di  benua Eropa melakukan perjudian menjadi hal yang wajar dan tidak ada larangan. Akan tetapi, berbeda dengan siklus sebagai atlet profesional yang dilarang untuk berjudi segala apapun tanpa terkecuali.
Baru-baru ini, nama Sandro Tonali resmi dijatuhkan sanksi dari Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) larangan bermain sepak bola selama 10 bulan dan mengikuti masa rehabilitasi selama 8 bulan. Ia disanksi, setelah terbukti melakukan transaksi perjudian saat dirinya membela AC Milan.
Keputusan tersebut diumumkan, setelah 24 jam Tonali perkuat Newcastle United saat menjamu Borussia Dortmund pada matchday ke-3 Liga Champions Eropa.
Selain itu, nama pesepak bola Italia lainnya seperti Nicolo  Fagioli yang perkuat tim Juventus, juga terlibat perjudian dan dihukum selama 7 bulan dilarang aktif dalam sepak bola. Keputusan tersebut diumumkan pada tanggal 18 Oktober 2023  waktu setempat.
Menurut pakar media kontroversial Italia, yakni Fabrizio Corona menyebutkan bahwa Nicolo Fagioli mengalami kecanduan judi yang akut, dan juga terlilit utang akibat perbuatannya.
Serta, ada nama Nicolo Zaniolo yang sudah terbukti melakukan perjudian. Pemain yang kini perkuat Aston Villa terbukti karena mengikuti taruhan dengan memainkan poker dan blackjack. Akan tetapi belum ada keputusan final untuk Nicolo Zaniolo
Ketiga pemain Italia tersebut sudah teridentifikasi terkait skandal judi. Akan tetapi, FIGC juga melibatkan nama lain yang diduga melakukan perjudian. Seperti Nicolo Barella, Federico Gati, Nicola Zalewski, Nicolo Casale, dan Stephan El Shaarawy yang masih dalam investigasi oleh FIGC.
Selain dari pesepak bola Italia, kasus perjudian juga terasa di siklus Premier League, ia adalah Ivan Toney. Penyerang Brentford dan juga timnas Inggris sedang menjalani masa hukuman 8 bulan sejak bulan Mei, dan boleh kembali bergabung squad pada 17 Januari 2024.
Ia terbukti setelah melakukan perjudian sepak bola, setelah FA telah melakukan investigasi bahwa Toney melakukan 29 taruhan terkait dengan klub Ivan Toney pada saat ia perkuat sebelumnya pada tahun 2017 hingga 2021.
Dilansir dari The Guardian, Ivan Toney dari 29 taruhannya terdapat 13 kali kalah untuk klubnya sendiri, dan 11 kasus lainnya saat ia melawan Newcastle saat dirinya dipinjamkan ke tim lain, dan 2 lainnya terlibat laga Wigan vs Aston Villa, dan idirinya tidak masuk squad Wigan waktu peminjaman tersebut.
Selain dari sisi pemain, FA juga mulai memperketat terkait sponsor perjudian yang mulai dilarang menjadi sponsor utama untuk semua tim yang berlaga di Premier League pada musim 2026/27, dan sponsor judi harus berakhir pada musim 2025/26 .Â
Beberapa klub masih banyak yang menjalin kerja sama dengan sponsor situs judi online, seperti Aston Villa (BK8), Bournemouth (Dafabet), Brentford (Hollywodbets), Burnley (W88), Everton (Stake.com), Fulham (SBOTOP), Nottingham Forest (Kaiyun Sports), dan West Ham (Betway).
Dilansir dari The Guardian, 8 klub dari 20 tim Premier League yang menggunakan sponsor judi seabgai sponsor utamanya meiliki nilai kolektif dan kontrak-kontrak tersebut sebesar 60 juta Pound Sterling per tahunnya.
Pada musim sebelumnya, Newcastle kenakan sponsor situs judi yakni Fun88. Dan kini mengubah sponsornya menjadi Sela, yakni sebuah perusahaan industri hiburan asal Arab Saudi yang dimiliki oleh Public Investment Fund yang dimiliki oleh Pangeran Arab Saudi, yakni Pangeran Mohammad bin Salman.
Dilansir dari Xace, Berdasarkan data April 2023, lebih dari 43% (29 juta masyarakat) melakukan perjudian tiap bulan. Akan tetapi, sekitar 300 ribu orang merupakan penjudi yang bermasalah dari 29 juta orang tersebut.Â
Menurut data terbarunya, judi online di Inggris sudah menghasilkan 6,4 millar Pound sterling (lebih dari Rp123 trilliun ada tahun 2022).
Siklus Liga Italia resmi melarang sponsor judi menjadi sponsor utama di klub yang berlaga di Seri A Italia tersebut. Sponsor judi terakhir di Seri A adalah SportPesa yang menjadi sponsor utama Torino pada musim 2018/19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H