Mohon tunggu...
Stefano Astra
Stefano Astra Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Lepasan, Tax Expert

Tax Expert, Penulis, dan seorang suami

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antri Saja Kok Susah yah...

4 Mei 2012   10:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

antri itu sederhana, cukup bersabar dan menunggu giliran namun prakteknya luar biasa sulit dilakukan kebanyakan orang di Indonesia. Berikut adalah kebiasaan menyerobot yang sering dilakukan orang Indonesia di berbagai situasi dan kondisi yang pernah saya lihat:


  1. Pada saat mengantri tiket kereta.  biasanya orang-orang yang datang mepet pasti ada saja yang tidak masuk ke antrian tapi justru langsung ke depan. ada yang frontal langsung menyerahkan uang ke loket ada juga yang menitip pada orang terdepan. walau diteriaki mereka cuek saja, begitu dapat tiket langsung ngacir.
  2. Pada saat mau masuk ke kereta. Kadang-kadang saya heran dengan fakta ini. biasanya saya naik kereta di stasiun Sudimara yang sekarang mulai berangkat dari parung panjang atau Serpong. Ketika kereta sampai di Sudimara saya dapat pastikan sudah tidak ada tempat duduk yang tersedia sehingga sebenarnya tidak ada hal lain lagi yang dapat diperebutkan. Kalau mereka mau berebut space pun saya rasa juga percuma. Di jam-jam sibuk, anda tidak perlu berpegangan pada apapun karena kereta juga sudah sangat pepat tapi yang mengesalkan biasanya orang-orang sudah mendorong dari belakang untuk berebut masuk bahkan sebelum kereta berhenti. buat saya ini tindakan yang membahayakan orang lain.
  3. Pada saat mau membayar di mini market/supermarket. pernah suatu kali pada saat akan membayar belajaan saya di minimarket, eh tiba-tiba datang seorang ibu nyelonong menaruh keranjang belanjaannya di meja kasir. saya sampai bingung sendiri, untungnya kasir di minimarket itu bekerja dengan profesional dan mempersilahkan saya membayar terlebih dahulu, Namun yang mengherankan ibu tadi bukannya segera berbaris ke belakang malah tetap berdiri di samping saya padahal di belakang saya sudah ada orang lain lagi yang mengantri, sungguh membuat saya bingung.
  4. Di kantor pelayanan pajak. waktu saya akan melaporkan SPT Pajak saya pernah melihat ada seorang bapak dengan pantang menyerah menyerobot. dia datang dari satu counter ke counter lain memaksa untuk segera dilayani. di satu counter ditolak, dia pindah ke counter sebelahnya, ditolak lagi, di pindah lagi ke counter sebelah. setelah beberapa kali mencoba akhirnya di satu counter dia dilayani juga. mungkin para petugas KPP kesal juga melihat tingkahnya. kalau melihat yang ini jujur saya sungguh lucu melihatnya.
  5. Pada saat mengantri di Job Fair. beberapa hari lalu saya datang ke job fair yang diselenggarakan oleh kompas gramedia. seperti biasa yang namanya job fair pasti selalu ramai dikunjungi orang. saya sampai pusing melihat banyaknya orang lalu lalang. di salah satu counter perusahaan dimana saya dan teman saya sedang mengantri. ada dua orang yang menurut saya menanyakan pertanyaan bodoh. "ini ngantri ngga sih?". Padahal kalau dia lihat ke belakang, antriannya sudah panjang sekali. eh dia bisa-bisanya berdiri di depan siap-siap mau mengisi biodata di laptop yang disediakan. saya bilang saja langsung "Mba antri dulu dari belakang". baru mereka senyum-senyum dan langsung ke belakang.


hal-hal tadi yang saya sebutkan di atas adalah sungguh pengalaman yang menjengkelkan tapi minggu kemarin saya senang ada seorang Bapak yang saya rasa patut ditiru perbuatannya. dia dengan sabar MENGANTRI. Pada waktu itu saya sedang mengantar mama saya belanja di suatu hipermarket. Kalau belanjaan kami tidak terlalu banyak kami mengantri di kasir khusus keranjang. karena pada waktu itu hari Sabtu ternyata antriannya cukup panjang. Kasir khusus keranjang ini berada di paling pojok dan sekaligus merupakan counter penjualan rokok. berkali-kali saya melihat beberapa orang dari luar langsung menghampiri kasir untuk membeli rokok. karena yang dibeli hanya rokok dan biasanya mereka langsung membayar dengan uang pas, jujur saya tidak terlalu keberatan disela. begitu tiba giliran, saya segera menaruh belanjaan di meja kasir. beberapa item sudah dihitung, namun masih ada beberapa barang yang belum dihitung, klasir mengira barang-barang itu milik bapak yang berada di belakang saya. Ketika kasir bertanya " Ini belanjaannya Pak?'' saya agak terkejut dengan jawabannya "Oh bukan saya cuma mau beli rokok saja". Dia rela menunggu kurang lebih sekitar 15 menit hanya untuk beli rokok saja padahal kalau dia mengikuti orang-orang lain bisa saja dia menyela dari luar. ternyata ada juga orang yang tertib dan disiplin seperti bapak ini. saya rasa Bapak ini patut dijadikan contoh

Buat saya hidup harus fair kalau kita datang belakangan yah harus menunggu giliran kecuali dalam kondisi yang sangat darurat. Kalau melakukan hal kecil seperti mengantri saja  curang bagaimana mungkin kita bisa melakukan pekerjaan lain yang lebih besar secara bertanggungjawab. Makanya saya tidak heran banyak orang curang di negeri ini, antri saja kok susah. Saya selalu percaya orang-orang BESAR terlahir dari melakukan hal-hal KECIL ya salah satu contohnya mengantri. Percayalah mengantri itu tidak sulit hanya cukup bersabar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun