Mohon tunggu...
Stefanny Keren
Stefanny Keren Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Neorealisme dalam One China Policy

18 Oktober 2023   04:50 Diperbarui: 18 Oktober 2023   05:23 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neorealisme adalah teori hubungan internasional yang menekankan pada kepentingan nasional dan kekuatan militer sebagai faktor utama dalam hubungan antar negara. Dalam konteks One China Policy, Neorealisme dapat diaplikasikan dalam pandangan bahwa AS harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan Asia Timur, termasuk dalam hubungan dengan China dan Taiwan.

Dalam pandangan Neorealisme, AS harus mempertahankan hubungan yang kuat dengan China dan Taiwan, namun juga harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. Neorealisme juga dapat menjelaskan mengapa AS mempertahankan kebijakan "tidak resmi" dengan Taiwan, termasuk penjualan senjata, untuk mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. 

Menurut Neorealisme, AS harus mempertahankan keseimbangan antara kekuatan militer dan diplomasi dalam hubungan dengan China dan Taiwan untuk mempertahankan stabilitas dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. Neorealisme juga dapat menjelaskan mengapa AS mempertahankan kebijakan One China, yaitu untuk mempertahankan stabilitas dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. 

Meskipun Neorealisme masih harus diklasifikasikan sebagai pra-teoritis, teori ini masih dapat memberikan pandangan yang berbeda dalam memahami One China Policy. Neorealisme memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor utama dan mekanisme penyebab di balik kebijakan luar negeri dan keamanan Tiongkok.

Dalam kesimpulannya, Neorealisme dapat memberikan pandangan yang berbeda dalam memahami One China Policy. Dalam pandangan Neorealisme, AS harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut, namun juga harus mempertahankan hubungan yang kuat dengan China dan Taiwan untuk mempertahankan stabilitas di kawasan tersebut. Meskipun Neorealisme masih memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut, teori ini dapat memberikan pandangan yang berbeda dan bermanfaat dalam memahami hubungan antara AS, China, dan Taiwan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun