Neorealisme adalah teori hubungan internasional yang menekankan pada kepentingan nasional dan kekuatan militer sebagai faktor utama dalam hubungan antar negara. Dalam konteks One China Policy, Neorealisme dapat diaplikasikan dalam pandangan bahwa AS harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan Asia Timur, termasuk dalam hubungan dengan China dan Taiwan.
Dalam pandangan Neorealisme, AS harus mempertahankan hubungan yang kuat dengan China dan Taiwan, namun juga harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. Neorealisme juga dapat menjelaskan mengapa AS mempertahankan kebijakan "tidak resmi" dengan Taiwan, termasuk penjualan senjata, untuk mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut.Â
Menurut Neorealisme, AS harus mempertahankan keseimbangan antara kekuatan militer dan diplomasi dalam hubungan dengan China dan Taiwan untuk mempertahankan stabilitas dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut. Neorealisme juga dapat menjelaskan mengapa AS mempertahankan kebijakan One China, yaitu untuk mempertahankan stabilitas dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut.Â
Meskipun Neorealisme masih harus diklasifikasikan sebagai pra-teoritis, teori ini masih dapat memberikan pandangan yang berbeda dalam memahami One China Policy. Neorealisme memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor utama dan mekanisme penyebab di balik kebijakan luar negeri dan keamanan Tiongkok.
Dalam kesimpulannya, Neorealisme dapat memberikan pandangan yang berbeda dalam memahami One China Policy. Dalam pandangan Neorealisme, AS harus mempertahankan kekuatan militer dan kepentingan nasionalnya di kawasan tersebut, namun juga harus mempertahankan hubungan yang kuat dengan China dan Taiwan untuk mempertahankan stabilitas di kawasan tersebut. Meskipun Neorealisme masih memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut, teori ini dapat memberikan pandangan yang berbeda dan bermanfaat dalam memahami hubungan antara AS, China, dan Taiwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H