Mohon tunggu...
Stefani Sijabat
Stefani Sijabat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tertarik degan isu-isu yang berkembang seputar sosial, hukum dan politik

menggemari topik-topik kontemporer di masyarkat urban. Blog https://dari-catatan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kim Jong-Un "Minta Maaf", Sujud Syukur yang Jadi Misteri

7 Oktober 2020   17:00 Diperbarui: 8 Oktober 2020   00:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau kebijakan "terbuka" lainya yang dilakukan Kim Jong Un dengan melakukan "perdamaian" dengan Korea Selatan. Pertemuan ini juga menanandakan sejarah Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara pertama yang pernah menginjakan kaki di Korea Selatan.

Walaupun Kim Jong Un telah melakukan beberapa langkah yang lebih terbuka pada dunia, tetap saja kekuan pada dunia luar masih menjadi permasalahan utama Kim. Sebut saja ketika seorang mahasiswa asal Amerika Serikat yang di tahan lalu kemudian dipulangkan kembali tak sadarkan diri sebelum kemudian meninggal. Kim Jong Un tak mengajukan penyesalan atau bahkan permintaan maaf.

Permintaan maaf juga tidak terjadi saat terjadi baku tembak antara kedua Korea ini terjadi pada Mei 2020 lalu. Baku tembak ini dinyatakan oleh PBB sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata di DMZ antara Korea Selatan dan Korea Utara yang telah disepakati sebelumnya. Walau Korea Selatan juga tidak mengajukan permintaan maaf.

Permintaan maaf resmi yang dilakukan oleh Kim Jong Un terhadap Moon Jae In ini memang paling tidak adalah hal yang patut disyukuri. Mungkin menjadi harapan bagi Korea Utara dan Korea Selatan untuk berdamai setelah berada dalam "status" perang yang cukup lama. Walaupun menjadi misteri juga, apa maksud Kim Jong Un?. 

Baca tulisan lain dari penulis di Dari Catatan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun