Dilukai negara sendiri jauh tak terhitung dukanya.
Lebih-lebih daripada saat kau bilang tak cinta
Sebab negara tak semestinya melukai kita, setitik pun tak boleh.
Luka yang tersemat kepada mulut-mulut yang lapar, jiwa-jiwa yang menjerit sebab esok tak tahu harus makan apa, harus  berhadapan dengan luka yang kian hari semakin gemar ditambah-tambahkan.
Kukira, sayangku
keresahan timbul karena menanti cinta yang tak kunjung membalas.Â
Namun, rupanya..Â
Keresahan, kecewa, dan luka justru ditimbulkan dari semangat karena mencoba percaya dan mencintai para pemimpin negara, yang (lagi) katanya, karena cinta dengan kita, ingin memperpanjang masa periodenya.
Lain kali, Pak. Tunjukkan rasa cintamu dengan UKT yang murah, akses kesehatan yang merata, dan tiap perut bisa makan dengan kenyang, tanpa harus dipotong dana bansosnya. Â
- Stefani Ditamei, Juli 2021
Puisi untuk Pak Juli yang Ganteng dan MenawanÂ
Oh iya, selamat ulang tahun, Pak . Mumpung bulan Juli nich~~~~~~