Mengenang dana bansos yang dipotong dan jumlahnya berapa masuk ke kantong mana aku juga  ndak tahu.
---
Kefrustasian perlahan-lahan mengetuk pintu dari rumah ke rumah. Tangislah seisi rumah, kala cemas dan letih menggertak mereka di bawah harapan, yang kian semu dilumat-lumat ludah penguasa.Â
Penguasa ada kuasa untuk menahan kefrustasian hanya bertamu di ambang gerbang. Yang tak punya bergidik pasrah, tak punya gerbang untuk melawan, atau sekadar menahan untuk tak lagi digempur kecemasan.
Kali pertama usai sakit hatiku sembuh, aku tak punya alasan untuk lagi berprosa.Â
Namun, kejahatan para penguasa yang tega menggasak harapan kita, membuat nyala rokokku makin mengepul,Â
asapnya membawa gelisah yang kuharapkan merasuk di sela-sela mereka terlelap.
Aku kembali menulis,Â
karena resah terbangun;
"Aku dilukai negaraku sendiri."
Dan ternyata, Sayangku..