- Berkenalan di Facebook, mengaku sebagai polisi dan berstatus duda
- Berhasil menarik perhatian wanita berasal dari Jakarta
- Suatu hari, faker eminta melakukan aktivitas video call sex dengan korban  dan merekamnya
- Rekaman tersebut dijadikan senjata ancaman dan memeras uang puluhan juta
Lantas, bagaimana cara mendeteksi faker di media sosial?
Setidaknya sebelum mendeteksi, ada baiknya untuk menerapkan prinsip tidak mudah percaya dengan orang-orang yang dikenal di media sosial. Selain itu, berikut cara mendeteksi faker di media sosial:
- Perhatikan fotonya, jika kualitas fotonya 'terlihat' seperti foto yang sering diunduh, jangan mudah percaya dulu.
- Suka memberikan keterangan yang berbeda-beda mengenai kehidupannya di dunia nyata
- Di beberapa kasus, ada faker yang tidak  pernah mau ditemui, tidak mau menunjukkan foto aslinya, hingga menolak melakukan VC atau telepon.
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri, hingga cara mendeteksi faker di media sosial. Intinya, jangan udah percaya dengan orang yang kalian baru kenal di media sosial. Tetap berhati-hati dan selalu waspada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H