Pernahkah kalian merasa sudah berkali-kali apply lamaran kerja dan belum menerima notifikasi tahap selanjutnya? Jangan menyerah, jobseeker! Barangkali ini adalah saatnya bagi kamu untuk update CV.
Curriculum Vitae (CV) atau biasa disebut dengan data riwayat hidup adalah persyaratan penting yang harus dipenuhi saat seseorang melamar pekerjaan.Â
CV biasanya menyangkut informasi identitas pribadi, riwayat pendidikan, dan riwayat pengalaman bekerja maupun organiasasi. Selain CV, pelamar kerja biasanya juga melampirkan sertifikat pendukung dan portofolio.Â
Baca juga:Â Mahasiswa Bisa Membuat Portofolio untuk Melamar Kerja
Sertifikat pendukung untuk melamar kerja biasanya berupa sertifikat pelatihan kerja, penghargaan, hingga tanda ikut serta seseorang saat mengikuti perlombaan.Â
Sedangkan portofolio adalah rangkuman karya yang pernah dikerjakan seseorang berupa hasil kerja maupun project yang dirangkum dan dijadikan satu.Â
Portofolio turut menjadi komponen penting karena dapat membantu rekruiter melihat seberapa jauh kemampuan yang kamu miliki di bidang pekerjaan yang kamu tekuni. Selain itu, melakukan update CV juga penting dilakukan saat seseorang sedang dalam proses mencari pekerjaan.
Baca juga: Persiapan Melamar Kerja: CV, Portofolio, dan Sertifikat
Cara Update CV
Update CV adalah tindakan untuk merevisi atau memeriksa secara berkala, kira-kira komponen mana saja yang harus diubah dan diperbaiki di dalam CV?Â
Tidak jarang para pencari kerja mengeluh lantaran susah mendapat panggilan kerja. Apakah itu berkaitan dengan CV yang kita kirim? Selain itu, update CV juga membantu kita untuk mendapatkan pembaharuan mengenai data riwayat hidup kita.
Lantas, bagaimana cara update CV?
- Kirim CV dengan data diri dan riwayat hidup yang paling baru
Jangan malas update CV, ya! Pastikan isi dalam CV-mu sudah merangkum data riwayat hidupmu yang paling baru. Jika sudah lulus kuliah, maka tulis riwayat pendidikan terakhir beserta nilai kuliahnya.
Jangan sampai CV yang kamu kirim melewatkan kabar terbaru yang kam miliki. Oleh karena itu, usahakan mengirim CV dengan riwayat hidup paling baru.Â
- Cantumkan data narahubung yang aktif
Pastikan juga data narahubung di dalam CV semuanya adalah kontak yang aktif, seperti: email, nomor telfon, nomo WhatsApp, hingga media sosial seperti Linkedin. Jangan sampai mencantumkan nomor narahubung yang tidak aktif. Itu berpotensi menyebabkan kamu kehilangan kesempatan untuk mendapat panggilan kerja.
Selain itu, jangan lupa rajin memeriksa pesan masuk di email pribadi yang aktif. Tidak jarang seseorang kehilangan kesempatan mendapatkan undangan interview lantaran terlambat memeriksa notifikasi email.
Baca juga: Hindari Penipuan, Cek Perusahaan Sebelum Melamar Kerja
- Evaluasi secara berkala; apa ya kira-kira yang kurang dalam CV-ku?
Terkadang mendapat penilaian pribadi saja tidak cukup. Update CV dapat berjalan dengan baik dengan bantuan orang lain yang siap untuk me-review CV-mu. Minta kepada mereka untuk memeriksa CV-mu dan menyampaikan pendapat mereka.Â
Kamu bisa mengumpulkan kritik dan saran mengenai CV yang kamu buat dan melakukan perubahan jika diperlukan. Kamu bisa meminta sahabatmu, rekan kerja, hingga bantuan dari rekruiter yang berpengalaman dan yang berkenan untuk review CV-mu.
- Buat lebih dari satu jenis CV
Seperti yang kita ketahui bersama, pada umumnya ada dua jenis CV yang sering dibuat oleh pencari kerja. Pertama adalah CV jenis ATS Friendly dan CV kreatif.Â
CV ATS Friendly adalah CV yang formatnya sudah disesuaikan supaya terbaca mesin yang melakukan screening kepada CV yang masuk. Biasanya perusahaan besar yang menggunakan bantuan mesin mengingat jumlah lamaran yang masuk terbilang besar jumlahnya.
Sedangkan CV kreatif adalah CV yang biasanya menggunakan sedikit polesan desain dan kreatifitas. Biasanya saya menggunakan CV kreatif untuk melamar pekerjaan di bidang kreatif seperti: copywriting dan desain grafis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H