Kehidupan perkuliahan yang dialami mahasiswa ternyata tidak melulu tentang studi dan belajar saja. Mahasiswa juga mengikuti organisasi, kegiatan relawan, hingga menjalani usaha sampingan seperti yang pernah saya ulas di artikel berjudul:Â "Ide Bisnis Usaha Sampingan Anak Kuliahan".
Namun, faktor yang tidak kalah penting yang harus dipersiapkan mahasiswa adalah persiapan untuk terjun di dunia kerja. Semakin siap sejak awal, maka setelah lulus mahasiswa bisa 'selangkah lebih maju' saat mengajukan diri untuk melamar pekerjaan.Â
Apalagi, lampiran CV saat ini juga dibuat dengan berbagai kreativitas. Selain mengirim CV, dunia kerja profesional juga menggunakan aplikasi Linkedin untuk berkoneksi dengan satu sama lain.Â
Jangan salah, ya. Meski Linkedin terkesan hanya digunakan oleh orang yang sudah bekerja, sebenarnya Linkedin juga memiliki manfaat bagi para mahasiswa. Namun, sebelum kita bahas mengenai 'Apakah Mahasiswa Perlu Linkedin?', ada baiknya untuk membahas persiapan apa saja yang bisa dilakukan mahasiswa sebelum terjun di dunia kerja.Â
Baca juga:Â Persiapan Melamar Kerja: CV, Portofolio, dan Sertifikat
- Mengikuti organisasi kemahasiswaan. Ini penting untuk meningkatkan relasi, kemampuan berbicara di depan publik, dan pengalaman menghadapi permasalahan dalam lingkup organisasi.
- Magang kerja, mahasiswa bisa memilih tempat untuk magang berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh kampus atau magang kerja secara mandiri. Magang kerja dipertimbangkan lantaran kegiatan yang dilakukan berkaitan erat dengan dunia kerja secara langsung,
- Portofolio, kumpulan hasil karya atau pekerjaan yang sebelumnya pernah kamu kerjakan, dalam bentuk gambar, tulisan, maupun suara. Singkatnya, portofolio memuat hasil pekerjaan seseorang yang berkaitan dengan kemampuannya dalam bekerja.
Lantas, selain mempersiapkan hal-hal di atas, apalagi yang bisa dipersiapkan?Â
Seperti yang dibahas sebelumnya, selain CV yang dibuat sendiri, kita juga bisa menggunakan akun Linkedin yang memiliki fitur memuat riwayat hidup dengan profil nama lengkap, riwayat pendidikan, hingga deskripsi mengenai pengalaman kerja.
Selain itu, Linkedin juga bisa menjadi penghubung orang-orang di dunia kerja dengan berbagai profesi dan bidang yang berbeda-beda. Tidak hanya perusahaan, Linkedin juga memuat daftar kampus yang memungkinkan kamu untuk terkoneksi dengan alumni ataupun kawan satu almameter denganmu.
Baca juga:Â Ide Bisnis Usaha Sampingan Anak Kuliahan
Apakah mahasiswa perlu menggunakan akun Linkedin? Kan belum bekerja?
Anggapan bahwa Linkedin merupakan akun yang digunakan oleh orang yang sudah bekerja tidak sepenuhnya benar. Linkedin justru menjadi kesempatan baik bagi para pencari kerja untuk mencari pekerjaan dan menjalin relasi dengan orang-orang di dunia kerja. Tidak apa-apa membuat Linkedin dari sekarang. Kamu bisa mengisi sesuai dengan riwayat pendidikan dan pengalaman yang kamu miliki.
Gunakan Linkedin untuk memuat informasi mengenai dimana kamu menajalani studi, apa saja yang jadi minatmu, hingga deskripsi pengalaman yang kamu dapat selama berkuliah, seperti: magang kerja, volunteeer, organisasi, dan pekerjaan lepas (freelancer).
Jika belum ada pengalaman apa-apa, tidak usah khawatir. Selagi kamu masih berkuliah, masih ada kesempatan untuk mempersiapkannya dari sekarang.
Baca juga:Â Mahasiswa Bisa Membuat Portofolio untuk Melamar Kerja
Jika ada pertanyaan, apakah mahasiswa perlu Linkedin? Melalui artikel ini saya berpendapat; iya, perlu.
Mahasiswa membuat Linkedin supaya terhubung dengan relasi dan memiliki motivasi untuk mengisi deksripsi pengalaman kerja di akun Linkedin. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H