Belakangan ini saya kepikiran dengan hobi orang-orang yang suka mendengarkan lagu saat galau. Eh, bukan hanya'orang-orang', ya.Â
Saya sebagai orang pernah bergelut dengan patah  hati tidak mengelak bahwa lagu sedih merupakan amunisi nikmat untuk menikmati kesedihan. Pantas saja ada gelar susah 'move on' bagi beberapa orang yang hobinya larut dengan kesedihan.Â
Bukannya segera bergegas mencari cara untuk cepat move on, melainkan memelihara kesedihannya dengan beberapa playlist lagu andalan. Hal tersebut bukanlah hal yang salah.Â
Mendengarkan lagu merupakan bentuk meluapkan emosi, sama halnya saat kita menangis dan meluapkan kemarahan. Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan lagu dan mendalami liriknya, kita jadi ikutan larut dan meneteskan air mata.
Baca juga: Berdamai dengan Kehilangan: Mengapa Susah Move On?Â
Memangnya mendengarkan lagu sedih pas galau itu salah?
Sekali lagi, tidak ada salah dan benar bagi seseorang yang mendengarkan lagu sedih saat galau. Sebab keberhasilan move on seseorang tidak bisa ditentukan dari lagu sedih saja.Â
Misalnya, ada orang yang sengaja menghindari mendengarkan lagu sedih supaya kiat move on-nya cepat selesai. Tidak mendengarkan lagu sudah dilakukan, namun, apa iya hal tersebut jadi satu-satunya solusi yang membuat kamu berhasil move on?
Baca juga:Â Nasib Taurus dan Gemini: Kapan Bisa Akur?
Move On adalah ketegasan, bukan lari-larian
Lari-larian yang saya maksudkan di sini adalah menghindari hal-hal yang dianggap memperburuk kondisi seseorang yang susah moving on. Contoh yang biasanya dilakukan seseorang demi mencapai move on, namun sebenarnya itu adalah menghindar semata:
- Menghindari mendengarkan lagu sedih
- Menghindari tempat maupun sesuatu yang berkaitan dengan kenangan mantan
- Buru-buru menjalin hubungan dengan orang baru lantaran merasa sudah move on, namun saat bersama orang baru selalu membandingkan sifat dan karakternya dengan sang mantan.
- Denial. Seseorang susah move on kadangkala semakin diperparah dengan sikap denial. Sikap 'denial' biasanya ditunjukkan ketika seseorang tidak meng-klaim apa yang dirasakan. Sebenarnya belum move on, namun membohongi diri sendiri dan orang lain bahwa dirinya sudah move on.Â
Padahal, menerima kondisi diri sendiri dan mengakui perasaan itu adalah tindakan yang membantu kamu untuk move on, lho!Â
Akui perasaanmu, akui bahwa kamu bersedih, akui dan klaim bahwa perasaanmu benar. Sejalannya waktu, penerimaan atau 'acceptance' tersebut membantu kamu menuju proses move on yang total.
Baca juga:Â 4 Pasangan Manis di Hospital Playlist 2, Mana Favoritmu?
Tidak apa-apa galau, mendengarkan lagu sedih adalah proses untuk total move on!
Kesedihan jangan ditahan. Kalau mau menangis dan menumpahkan segala emosi yang ada, tidak apa-apa lho sambil mendengarkan lagu galau. Apalagi lirik lagunya yang dalam 'mewakili' isi hatimu.Â
Tanpa perlu ngomong apa-apa, lagu sedih membantu kamu untuk lebih ekspresif. Syukur misalkan bisa menangis tersedu-sedu, lepas itu kondisi hatimu bisa lebih lega.Â
Move on adalah tentang proses seseorang menghabiskan stok kesedihannya dan menuju proses 'menerima'. Buat apa susah payah move on tapi tidak menerima keadaan? Buat apa susah payah move on tapi terus-terusan menghindar?
Baca juga:Â Hubungan Toxic yang Harus Kamu Hindari Biar Pacaran Damai
Oleh karena itu, kalau kamu malam ini kepingin bersedih dan menangis hebat ditemani lagu galau, lakukan saja, ya! Selama tidak dilakukan secara terus-menerus, mendengarkan lagu sedih bisa membantu kamu melepaskan kesedihan.
Semoga artikel ini dapat membantu kamu yang sedang proses moving on . Lekas pulih dan dan semoga ceria kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H