Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Mulai Bisnis Thrift Shop

20 April 2021   23:35 Diperbarui: 21 April 2021   08:34 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Branding produk thrift shop dengan menggunakan media sosial (Pexels)

Bisnis thrift shop adalah usaha yang sampai hari ini masih digemari oleh para milenial. Secara sederhana, usaha thrift shop ialah bisnis di bidang fashion yang menjual baju, celana, topi, tas, dan sepatu secondhand/bekas yang kualitasnya masih layak pakai. 

Bisnis Thrift Shop merupakan salah satu ide bisnis yang populer dan targetnya adalah para milenial dan Gen-z. Bisnis thrift shop juga dapat dikategorikan sebagai bisnis yang sustainability atau berkelanjutan, mengingat masyarakat mulai sadar mengenai bahaya limbah pakaian. 

Karena jika limbah industri pakaian menumpuk di tempat pembuangan akhir, maka limbah pakaian akan sangat sulit diurai dan menjadi ancaman serius bagi lingkungan.

Baca juga: Tips Berbelanja di Thrift Shop buat Kamu yang Hobi Thrifting oleh Amelia Nur Fauziah

Bisnis Thrift Shop Bisa dimulai oleh siapapun

Bisnis thrift shop bisa dimulai oleh siapa saja dengan segala macam latar belakang. Mengingat target konsumen bisnis thrift shop juga menyasar dari berbagai kalangan. Tua, muda, anak-anak, siapapun yang menyukai vintage, dengan senang hati menjadi konsumen untuk bisnis thrift shop.

Anda tertarik untuk mulai bisnis thrift shop? Simak caranya berikut ini.

pexels-photo-1336873-607f02623d68d51de1283a12.jpeg
pexels-photo-1336873-607f02623d68d51de1283a12.jpeg

Cari Supplier Produk Thrift Shop

Sebelum mencari supplier produk thrift shop, tentukan terlebih dahulu barang apa saja yang ingin Anda jual. 

Apakah itu pakaian saja? Tas? Topi? Barang antik? Setelah menentukan barang apa yang akan dijual, segera cari supplier produk thrift shop. 

Anda  bisa mencari informasi pemasok produk thrift shop di berbagai platform media sosial dan e-commerce.

pexels-photo-374677-607f01fe8ede482fed76d722.jpeg
pexels-photo-374677-607f01fe8ede482fed76d722.jpeg

Pemasaran Produk di Media Sosial

Setelah siap dengan produk yang akan dijual, saatnya untuk terjun di dunia digital marketing! 

Pemasaran digital akan mempermudah Anda menemukan dan terkoneksi langsung dengan calon pembeli.

Platform media sosial yang bisa Anda gunakan untuk pemasaran bisnis thrift shop adalah Instagram, Twitter, Facebook maupun di platform e-commerce lainnya.

Semakin banyak yang tahu produk yang Anda pasarkan, semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan calon pembeli. 

Saat membuka bisnis, salah satu poin yang tidak boleh dilewatkan adalah branding. 

Branding produk thrift shop dengan menggunakan media sosial (Pexels)
Branding produk thrift shop dengan menggunakan media sosial (Pexels)
Oleh karena itu, saat memulai bisnis thrift shop jangan lupa untuk mengembangkan 'branding' toko thrift shop yang Anda jalankan

Branding bisa dilakukan dengan cara membuat nama toko lebih spesifik, tambahkan logo (jika ada), tambahkan juga deskripsi mengenai toko dan narahubung yang bisa dihubungi.

Baca juga: Thrifting, Antara Tren dan Kepedulian terhadap Isu Lingkungan oleh Luna Septalisa

Selain itu, menciptakan reputasi yang baik juga berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis thrift shop yang Anda jalani.

Itulah cara mulai bisnis thrif shop yang bisa Anda coba. Selamat mencoba dan selama membangun 'branding' untuk toko yang anda jalankan. Semoga berhasil!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun