Jika Anda adalah warga yang tinggal di daerah Jawa Tengah, khususnya Solo atau Yogyakarta, pasti tidak asing dengan kuliner sate kere atau sate koyor, yang  biasanya di jual di Pasar Beringharjo atau di sekitaran Solo.Â
Sedangkan bagi Anda yang tinggal di sekitaran Bandung, pastinya tidak asing dengan kuliner sate jando.Â
Sate kere, sate koyor, dan sate jando memiliki kesamaan yaitu sama-sama kuliner bernama sate, tapi, apa perbedaannya?
Sate Kere Pernah Populer Saat Pak Jokowi Mantu
Pada saat Pak Jokowi menikahkah anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka pada November 2017, Â Pak Jokowi mengundang berbagai penjual makanan tradisional untuk menghidangkan makanan bagi para tamu undangan.
Salah satu makanan yang saat itu ramai dibicarakan adalah sate kere. Pak Jokowi mengaku sangat menyukai sate kere.
Sate kere adalah sate yang terbuat dari tempe gembus. Berbeda dari tempe kedelai, tempe gembus atau disebut dengan menjes, adalah tempe yang terbuat dari bahan dasar ampas tahu.Â
Oleh karena itu, penduduk Indonesia kemudian menciptakan sate dengan bahan yang lebih murah yaitu tempe gembus dan berbagai jeroan.Â
Sate kere banyak ditemukan di kota Solo, salah satunya di Pasar Klewer. Harga sate kere berkisar Rp. 1.500 per tusuk.Â
Baca juga: Kuliner Khas Daerah yang Ramai Saat Ramadan
Sate Koyor
Berbeda dengan sate kere yang menggunakan bahan dasar tempe gembus, sate koyor adalah sebutan untuk hidangan sate yang bahan dasarnya dari lemak sapi.Â