COVID-19 merupakan penyakit pernapasan yang menular melalui droplet virus. Droplet tersebut menyebar saat batuk maupun bersin kemudian menempel pada benda sekitar, bertahan diudara ataupun langsung masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu cara mencegahnya adalah dengan mengurangi paparan virusnya. Caranya adalah menerapkan etika batuk dan bersin. Sebenarnya etika batuk dan bersin tidak hanya diterapkan untuk mengurangi paparan COVID-19 saja tetapi juga virus lain dengan penyebaran serupa, seperti misalnya flu.
Berikut merupakan etika batuk dan bersin:
Saat tidak menggunakan masker
1. Menutup hidung/mulut dengan lengan atas bagian dalam
Tutup hidung dan mulut kita dengan lengan atas bagian dalam agar droplet atau cairan dari batuk dan bersin tidak akan menyebar ke udara bebas atau ke orang di dekat kita.
2. Menggunakan tisu sekali pakai
Jika ada tisu dapat menggunakan tisu pada saat batuk dan bersin. Caranya masih sama dengan menutup hidung/mulut saat batuk dan bersin.
3. Buang tisu setelah dipakai
Tisu yang telah digunakan sebaiknya segera dibuang ketempat sampah agar tidak menularkan virus.
4. Cuci tangan
Setelah batuk dan bersin kita haruslah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai handsanitizer.
Saat memakai masker
1. Jangan lepaskan masker
Tujuan memakai masker adalah untuk menutupi hidung dan mulut sehingga meminimalisir kemungkinan kuman penyakit menyebar jauh atau terhirup. Namun, tampaknya ada sebagian dari kita yang memiliki kebiasaan melepas masker saat bersin atau batuk-batuk.
"Pakai masker. Pas bersin maskernya malah dibuka. Habis itu dipakai lagi. Sayang maskernya biar nggak kotor katanya," ujar spesialis paru di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, dr Jaka Pradipta, SpP, yang menyoroti kebiasaan tersebut. dr Jaka menyarankan agar orang-orang selalu menyiapkan masker cadangan daripada melepas masker saat bersin atau batuk karena takut kotor. "Kalau kita lepas, artinya kita membahayakan orang lain," kata dr Jaka dikutip dari detikcom beberapa waktu lalu.
2. Ganti masker setelahnya
Setelah batuk dan bersin gantilah masker setelahnya untuk masker medis buanglah pada tempat sampah dan untuk masker non medis dapat dicuci setelahnya dan ingat selalu cuci tangan sebelum menggunakan masker. Untuk lebih jelas tentang tata cara memakai masker ini akan dijelaskan dibagian selanjutnya.
Cara memakai dan melepas masker yang benar
Menerapkan penggunaan masker dengan benar. Menggunakan masker tidak bisa sembarangan. Jika tidak mengetahui penggunaan masker dengan benar, maka percuma saja memakainya karena virus tetap masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, kami merangkum cara menggunakan masker dengan benar sesuai dengan arahan WHO dan Kemenkes sebagai berikut.
1. Pastikan tangan dalam kondisi yang bersih dengan cara mencuci tangan sebelum memakai masker
2. Pakai masker. Pastikan masker yang dipakai dapat menutup mulut dan hidung dengan sempurna.
Hindari menyentuh masker saat dipakai. Area depan masker bukan tidak mungkin telah terpapar virus saat seseorang bertemu dengan oranglain sehingga menyentuh masker saat dipakai akan memindahkan virus yang menempel pada bagian depan masker ke tangan. Dari tangan tersebut seringkali tidak sadar menyentuh area wajah yang akan membuat virus masuk dengan mudah ke tubuh. Selain itu, sering kita temui seseorang yang menurunkan maskernya ke leher saat dipakai. Hal tersebut juga tidak boleh dilakukan karena leher termasuk area terekspos sama dengan bagian depan masker sehingga virus yang mungkin menempel pada leher akan berpindah ke bagian dalam masker saat masker diturunkan dan kemudian terhirup.
3. Setelah selesai digunakan, lepas masker dengan cara memegang bagian tali bukan bagian depan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa bagian depan masket bukan tidak mungkin sudah terkontaminasi virus.
4. Setelah dipakai, buang masker (jika yang dipakai adalah masker medis yang sekali pakai) atau cuci masker dengan bersih (jika yang dipakai adalah masker kain / non medis).
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau pakai handsanitizer jika tidak tersedia tempat cuci tangan.
olehÂ
Stefani Berliana
Vivi Tania Nurhidayah
#Manajemenfeum
Sumber :
WHO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H