Mohon tunggu...
Stefani B
Stefani B Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The New Normal: Adaptasi Kebiasaan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

3 Juli 2020   22:52 Diperbarui: 7 Juli 2020   00:22 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedoman New Normal (dokpri)

COVID-19 merupakan corona virus jenis baru dan belum ada vaksinnya. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan baik ringan maupun berat hingga kematian. Virus yang awalnya muncul di Wuhan, China ini memiliki penyebaran yang sangat cepat.

Pada Maret 2020, Presiden Indonesia, Joko Widodo mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Setelah pengumuman tersebut jumlah kasus semakin banyak hingga harus dilakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dalam pelaksanaan PSBB warga dihimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Selain dalam segi kesehatan COVID-19 juga berpengaruh terhadap sektor sosial ekonomi. Penerapan work from home dan study from home hingga penutupan beberapa sektor seperti penerbangan dan pariwisata.

Penerapan PSBB yang terlalu lama tentu menyebabkan melemahnya perekonomian. Sehingga untuk memulihan perekonomian dan saat dirasa kondisi Indonesia lebih membaik maka pemerintah menerapkan new normal.

New normal adalah fase baru sebagai rangkaian lanjutan dalam mengatasi COVID-19 dan permasalahan lain yang terdampak terutama dalam sektor ekonomi. Penerapan new normal bukan menandakan bahwa virus COVID-19 sudah hilang dari Indonesia akan tetapi menunjukkan bahwa aktifitas sudah harus dilakukan lagi untuk memulihan perekonomian kembali agar tidak semakin melemah.

Oleh karena itu hal penting yang wajib dilakukan dalam new normal ini adalah menerapkan protokol kesehatan. New normal ini bukan berarti bisa bebas hang out, berkerumun, dan melakukan kontak fisik dengan orang lain tetapi kita tetap harus menjaga kesehatan dan melakukan protokol sehatan sebab virus COVID-19 masih tetap ada di sekitar kita. Berikut ini merupakan poin-poin yang harus dilakukan dalam penerapan new normal :

  1. Memulai kembali aktivitas di luar rumah. Dimana dengan adanya new normal ini membuat kita yang sebelumnya harus di rumah saja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari kini sudah diizinkan untuk melakukan aktivitas di luar rumah tapi jika aktivitas tersebut dapat dilakukan di rumah alangkah lebih baiknya jika di rumah saya. Meskipun pemerintah mengizinkan aktivitas di luar rumah tetap saja ada syarat-syarat saat melakukan aktivitas di luar rumah yaitu usia diatas 45 tahun dan mereka yang meiliki penyakit kronis dihimbau untuk lebih baik di rumah saja sebab mereka ini rawan akan terkena COVID-19.
  2. Menjaga jarak 1 meter saat berinteraksi. Menurut WHO, ada baiknya menjaga jarak setidaknya 1 hingga 3 meter ketika berada di tempat umum, terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin. Sebab, saat seseorang batuk dan bersin, cairan atau small droplets yang keluar dari mulut dan hidung akan memercik ke sekitarnya. Sedangkan dalam Pedoman Penanganan Cepat COVID-19 yang dirilis Pemerintah Republik Indonesia, disebutkan tentang batas kontak fisik yang ideal yaitu minimal 1 sampai 2 meter.
  3. Memakai masker dan berpakaian lengan panjang tanpa memakai perhiasan. Untuk meminimalisir penularan COVID-19 maka masyarakat diwajibkan untuk menggunakan masker dalam melakukan aktivitas sehari-hari selama new normal ini. Penggunaan pakaian lengan panjang juga dapat mengurangi kontak fisik dengan orang lain sehinga dapat meminimalisir penularan. Dan serta lebih baik tidak menggunakan perhiasan sebab virus COVID-19 dapat bertahan selama 2 hingga 3 hari jika menempel di perhiasan logam.
  4. Membawa peralatan makan dan minum sendiri. Selama masa pandemi ini disarankan lebih baik membawa alat makan sendiri dan tidak berbagi dengan orang lain untuk meminimalisir penularan. Dengan membawa alat makan dan minum sendiri juga dapat membuat kita lebih tenang karena kita sudah tau kehigienitasannya alat-alat makan tersebut.
  5. Membawa peralatan ibadah sendiri. Seperti halnya peralatan makan kita juga dihimbau untuk membawa peralatan ibadah sendiri untuk meminimalisir penularan COVID-19 dari benda-benda sekitar kita. Terutama bagi umat muslim sangat dianjurkan untuk membawa sajadah sendiri karena kita tau saat sujud mulut dan hidung kita bersentuhan dengan tempat sujud. Dan jika ada orang yang terkena penyakit seperti virus COVID-19, kemudian setelah itu ada orang yang shalat di tempat yang sama maka bisa terjadi penularan.
  6. Cuci tangan pakai sabun atau menggunakan handsanitizer. Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan termasuk COVID-19. Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung kuman penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokkan kuman penyakit termasuk COVID-19. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Oleh sebab itu untuk mencegah penularan COVID-19 maka kita dihimbau untuk lebih baik cuci tangan dengan sabun atau jika tidak ada kita juga dapat menggunakan handsanitizer. Dan sering-seringlah cuci tangan untuk meminimalisir penularan.
  7. Pastikan tangan dalam keadaan bersih saat menyentuh wajah. Virus COVID-19 ini dapat masuk kedalam tubuh melalui lubang ditubuh kita seperti mata, hidung, dan mulut maka dari itu pastikan lah tangan kita bersih sebelum menyentuh wajah dan lebih baik cuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu sebelum menyentuh wajah.
  8. Lakukan isolasi mandiri saat merasa sakit dan segera hubungi call center COVID-19 119. Untuk meminimalisir penularannya, maka jika merasa sakit dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu apalagi jika sakit setelah berpergian keluar kota dan jika memang benar merasa mengalami gejala COVID-19 serta mengalami sakit yang berkepanjangan maka bisa segera menghubungi call center di nomer 119.

#Manajemenfeum

Sumber:

http://www.cdc.gov

https://cnnindonesia.com/nasional/20200511144105-20-502103/pemerintah-izinkan-warga-di-bawah-45-tahun-kembali-bekerja

http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/mengapa-harus-mencuci-tangan-dengan-air-bersih-dan-sabun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun