Satu lagi inovasi baru yang berhasil dikembangkan oleh anak muda Indonesia. Sebuah lampu hias berbentuk kaleng kerupuk yang baru-baru ini diciptakan seorang pemuda asal Yogyakarta. “Lampu hias ini bukan sekedar lampu hias biasa, tapi kami membuat sesuatu yang baru, yang sangat jarang dijumpai, yaitu menggunakan media kaleng kerupuk,” ungkap Aditya Hasfar Surya Pradana, atau biasa disapa Adit. Dialah pencetus terciptanya lampu hias berbentuk kaleng kerupuk yang diberi nama SONJA. Diakui Adit, produk ini diberi nama SONJA karena alasan yang simpel. Inspirasi nama SONJA didapat ketika Adit mendengarkan lagu dari Belanda berjudul sama, lalu Adit tertarik untuk menamai produknya ini dengan nama SONJA. Selain namanya yang unik, SONJA juga mudah diucapkan dan diingat oleh khalayak. Ide kreatif ini muncul ketika Adit melihat kaleng kerupuk di internet yang dimodifikasi dengan gambar-gambar biasa dan hanya untuk dijadikan toples makanan. “Nah, terus muncul ide kalau dibuat lampu kelihatannya bagus, terus nyoba bikin dan akhirnya jadi,” ujar Adit yang bekerjasama dengan seorang temannya dan adiknya sebagai desainer grafis dalam membuat SONJA. Sebelum dipasarkan, Adit membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan produknya, karena ia ingin mempersiapkannya dengan matang dan tak mau setengah-setengah dalam membuat SONJA. Adit menambahkan, produk ini menggunakan bahan baku dari kaleng kerupuk yang baru. Ia juga memiliki pengrajin sendiri dalam pembuatan kalengnya sehingga kualitasnya pun terjamin. Berbeda dengan kaleng kerupuk yang ada biasanya, SONJA memiliki ukuran yang lebih kecil, yaitu sekitar 14 cm x 14 cm x 21 cm sampai 16 cm x 16 cm x 32 cm. Sebagai produk yang masih terhitung baru di pasaran, ada tiga model yang baru dibuat hingga saat ini yaitu model telepon umum di London, model siluet, dan model quote. “Semua tetap berbentuk seperti kaleng kerupuk dengan sedikit modifikasi dari kami,” lanjut laki-laki yang baru saja menjadi Sarjana Ekonomi bulan Maret 2014 lalu ini. Seiring berjalannya waktu, Adit juga tengah mempersiapkan model keempat untuk produk ini, yaitu model pop up. Pengerjaan produk SONJA ini dilakukan selama empat hari setelah pemesanan dari pembeli. Harganya berkisar antara Rp 120.000,- sampai Rp 160.000,- tergantung tingkat kerumitannya. “Sementara ini kami masih mengandalkan media sosial seperti instagram, facebook, dan twitter untuk memasarkan SONJA,” kata Adit yang awalnya bercita-cita sebagai pilot ini. Meskipun begitu, Adit memiliki impian bisa memasarkan SONJA di pameran kerajinan. Melihat peluang yang ada, Adit optimis produknya akan diterima masyarakat sebagai sebuah inovasi lampu hias yang dapat digunakan untuk mempercantik dekorasi ruangan, bahkan cocok untuk bingkisan ataupun kado. “Harapan ke depan, SONJA bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat dan produk-produk baru dapat tercipta lagi, agar koleksi SONJA lebih beragam dan tentunya menarik,” ujarnya penuh harap. Selain itu, Adit juga berharap bisa keliling luar negeri mengikuti pameran kerajinan dan memasarkan SONJA. Good luck, Dit!
Contact Person
Twitter : @sonjalamp
Instagram : @sonjalamp
Fanpage : SONJA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H