Mohon tunggu...
Stefani
Stefani Mohon Tunggu... Guru - Stefani

Stefani 25 September Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Howard Gardner (Theory of Multiple Intelligence)

19 November 2021   20:35 Diperbarui: 19 November 2021   20:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Howard Gardner atau Antony Wilker adalah tokoh pendidikan dan psikologi terkenal yang mencetuskan teori tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Howard berkebangsaan Amerika yang lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsilvania. Howard Gardner terinspirasi oleh buku Jean Piaget dalam bidang Psikologi Perkembangan. Howard memperoleh gelar PhD dalam bidang sosial dan psikologi perkembangan dari Havard University pada tahun 1971.

Pada mulanya Howard Gardner menyatakan ada tujuh jenis kecerdasan, yaitu 

(1) Kecerdasan Bahasa adalah kemampuan untuk berpikir dalam merangkai kata dan kalimat, dan meggunakan bahasa untuk mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang detail terhadap sesuatu 

(2) Kecerdasan Logika matematika: kemampuan untuk menghitung, mengukur, mempertimbangkan hipotesis dan menyelesaikan soal-soal matematik yang kompleks dengan rumus tertentu 

(3) Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan untuk memperkirakan situasi yang tepat pada seseorang dan menggunakan seperangkat pengetahuan dalam merencanakan dan mengarahkan hidup seseorang. 

(4) Kecerdasan interpersonal: kemampuan untuk memahami orang lain dan membina hubungan yang baik dan dekat dengan orang lain. 

(5) Kecerdasan Musik atau musikal: kepekaan terhadap tinggi rendahnya nada, melodi, dan irama. 

(6) Kecerdasan Visual dan Kecerdasan Spasial: kemampuan untuk melihat dunia secara akurat dan menciptakan kembali atau mengubah aspek-aspek realita disekitarnya. 

(7) Kecerdasan kinestetik: kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan terampil serta menggunakan objek dengan kreatif. Dengan adanya perkembangan penelitian, pada tahun 1990-an, Howard Gardner memasukkan kecerdasan tambahan yaitu kecerdasan alamiah (naturalis) dan kecerdasan Eksistensial. 

(8) Kecerdasan Alam atau Kecerdasan Naturalis: kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasi aneka spesies, tumbuhan atau flora dan hewan fauna dalam lingkungan. (9) Kecerdasan Eksistensial yaitu kemampuan untuk mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia.

Dalam dunia pendidikan, seorang pendidik harus membantu menemukan kecerdasan majemuk siswanya. Setiap siswa pasti memiliki beberapa kecerdasan di dalam dirinya, tetapi biasanya dengan persentase yang berbeda. Ada yang menonjol sangat terlihat, ada juga yang harus sangat diperhatikan baru terdeteksi. 

Para guru harus mampu untuk menggali potensi siswanya untuk memaksimalkan multiple intelligence yang dimiliki oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa unik dan mempunyai banyak kemampuan yang harus diasah. Setiap siswa seharusnya dinilai berdasarkan kemampuan individunya, tidak dapat disama ratakan. 

Ada pun beberapa kelebihan teori MI (Multiple Inttelegence) yaitu, aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan para siswa yang sejalan dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh setiap individu siswa, metode ini juga sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lainnya serta siswa dapat belajar untuk bersyukur dengan potensi yang dimilikinya dan belajar mengembangkan kemampuan-kemampuan dalam dirinya. 

Selain kelebihan, teori ini pun mempunyai beberapa kekurangan yaitu, ruang sekolah harus luas dan mempunyai fasilitas yang lengkap untuk mendukung siswa mengembangkan potensi dalam dirinya, tetapi pada realitanya masih banyak sekolah dengan fasilitas kurang mendukung perkembangan anak didiknya. Dalam sistem pendidikan, kurikulum sudah diatur sejak awal dan disama ratakan tanpa memikirkan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak, padahal seharusnnya setiap anak diberikan penilaian masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun