Teori ini juga mendorong siswa untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran, menjadi seorang peserta didik yang aktif untuk mempelajari hal baru dan pemecahan masalah sederhana.
Metode ini bisa digabungkan dengan metode belajar lainnya, walau pun terlihat sudah lebih detail tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dilebur atau digabungkan dengan teori lainnya.Â
Ada pun beberapa kekurangan teori ini, selain dari segi waktu, metode ini lebih berpusat kepada pendidik sebagai sumber informasi dan kontrol kelas.Â
Juga, teori ini mengutamakan hasil yang diperoleh, bukan mengutamakan progres peserta didik. Teori ini pun terlalu "strict" karena tahapan-tahapan yang ada tidak boleh diganti posisinya, harus mengikuti semuanya dari awal sampai akhir tidak boleh terlewatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H