Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Profesional Politik Pasca Pilkada 2024: Hilirisasi Demokrasi di Ujung Tanduk?

30 November 2024   14:58 Diperbarui: 30 November 2024   14:58 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesimpulan:

Artikel Ramadhan memberikan perspektif yang menarik tentang dampak tak terduga dari perubahan siklus pilkada terhadap industri politik di Indonesia.

Hilirisasi demokrasi,  yang telah menghasilkan inovasi-inovasi dalam strategi kampanye dan pemahaman pemilih,  terancam oleh minimnya kompetisi politik yang berkelanjutan.

Pertanyaan yang diajukannya --  apakah kemunduran industri profesional politik akan berdampak pada kemunduran demokrasi --  merupakan tantangan serius yang perlu dikaji lebih lanjut oleh para pengamat politik dan pemangku kepentingan.

Masa depan demokrasi Indonesia mungkin bergantung pada kemampuan untuk menjaga dinamika dan inovasi dalam ekosistem politiknya,  meskipun siklus pemilu lebih panjang.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun