Industri musik selama beberapa dekade terakhir menghadapi tantangan besar dalam hal distribusi royalti dan transparansi pembayaran kepada musisi.Â
Platform streaming musik besar seringkali mengambil porsi pendapatan yang signifikan, meninggalkan para artis dengan bagian yang jauh lebih kecil.Â
Kurangnya transparansi dalam proses pembayaran semakin memperburuk masalah ini, membuat banyak musisi kesulitan untuk melacak pendapatan mereka. Â
Penulis dalam artikel ini mengeksplorasi potensi teknologi blockchain, khususnya blockchain Bitcoin, sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.
Sebuah artikel di media online cryptonews menayangkan wawancara dengan beberapa musisi yang melihat blockchain Bitcoin sebagai solusi potensial untuk masalah-masalah yang dihadapi industri musik. Â
Mereka berpendapat bahwa teknologi blockchain dapat memberikan transparansi dan efisiensi yang jauh lebih baik dalam distribusi royalti.
Dengan menggunakan blockchain, setiap transaksi pembayaran dapat direkam secara permanen dan transparan di buku besar terdistribusi. Â
Hal ini memungkinkan musisi untuk melacak pembayaran mereka secara real-time dan memastikan bahwa mereka menerima bagian yang adil dari pendapatan mereka. Â
Sistem yang terdesentralisasi ini juga dapat mengurangi peran perantara yang seringkali mengambil sebagian besar keuntungan.
Para musisi juga menyorot potensi blockchain untuk menciptakan hubungan yang lebih langsung antara artis dan penggemar. Â
Tokenisasi musik, misalnya, dapat memungkinkan penggemar untuk membeli dan memiliki bagian digital dari karya musik favorit mereka, memberikan mereka hak kepemilikan dan bagian dari pendapatan yang dihasilkan. Â