Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Saya senang menulis dan mengamati bisnis online. Saya berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Negara Bagian AS Larang Ponsel di Sekolah, Apa Implikasinya di Indonesia

22 Juni 2024   14:55 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay 

Penelitian menunjukkan penggunaan media sosial berlebihan dapat meningkatkan risiko gejala kecemasan dan depresi pada anak-anak.

Meski sebagian besar sekolah AS sudah memiliki kebijakan penggunaan ponsel, gelombang aturan baru ini bertujuan membatasi penggunaan perangkat digital lebih jauh. 

Para guru melaporkan perubahan signifikan dalam cara anak-anak bersosialisasi, di mana mereka cenderung menggunakan ponsel saat merasa tidak nyaman.

Upaya pelarangan ponsel di sekolah ini mendapat dukungan lintas partai politik. 

Namun, para ahli mengingatkan bahwa implementasinya tidak mudah dan membutuhkan konsensus komunitas serta penegakan yang konsisten.

Implikasinya di Indonesia?

1. Isu ketergantungan anak-anak terhadap perangkat digital juga merupakan tantangan global yang dihadapi Indonesia. Inisiatif mengelola penggunaan ponsel di sekolah dapat menjadi upaya menyikapi dampak negatifnya.

2. Di Indonesia, beberapa sekolah telah menerapkan aturan pembatasan penggunaan ponsel, namun implementasinya masih beragam. Diperlukan sinergi yang lebih kuat antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.

3. Selain aspek pembelajaran, isu keamanan dan kesehatan mental anak juga perlu dipertimbangkan. Pengawasan penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap perkembangan anak-anak di Indonesia perlu mendapat perhatian serius.

4. Tantangan terbesar mungkin terletak pada penegakan aturan yang konsisten dan upaya membangun kesadaran komunitas akan pentingnya penggunaan teknologi digital yang sehat dan terkontrol.

5. Pembelajaran dari pengalaman negara lain dapat menjadi masukan berharga bagi pemerintah dan pemangku kepentingan di Indonesia untuk merumuskan kebijakan sesuai konteks dan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun