Penelitian menunjukkan penggunaan media sosial berlebihan dapat meningkatkan risiko gejala kecemasan dan depresi pada anak-anak.
Meski sebagian besar sekolah AS sudah memiliki kebijakan penggunaan ponsel, gelombang aturan baru ini bertujuan membatasi penggunaan perangkat digital lebih jauh.Â
Para guru melaporkan perubahan signifikan dalam cara anak-anak bersosialisasi, di mana mereka cenderung menggunakan ponsel saat merasa tidak nyaman.
Upaya pelarangan ponsel di sekolah ini mendapat dukungan lintas partai politik.Â
Namun, para ahli mengingatkan bahwa implementasinya tidak mudah dan membutuhkan konsensus komunitas serta penegakan yang konsisten.
Implikasinya di Indonesia?
1. Isu ketergantungan anak-anak terhadap perangkat digital juga merupakan tantangan global yang dihadapi Indonesia. Inisiatif mengelola penggunaan ponsel di sekolah dapat menjadi upaya menyikapi dampak negatifnya.
2. Di Indonesia, beberapa sekolah telah menerapkan aturan pembatasan penggunaan ponsel, namun implementasinya masih beragam. Diperlukan sinergi yang lebih kuat antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.
3. Selain aspek pembelajaran, isu keamanan dan kesehatan mental anak juga perlu dipertimbangkan. Pengawasan penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap perkembangan anak-anak di Indonesia perlu mendapat perhatian serius.
4. Tantangan terbesar mungkin terletak pada penegakan aturan yang konsisten dan upaya membangun kesadaran komunitas akan pentingnya penggunaan teknologi digital yang sehat dan terkontrol.
5. Pembelajaran dari pengalaman negara lain dapat menjadi masukan berharga bagi pemerintah dan pemangku kepentingan di Indonesia untuk merumuskan kebijakan sesuai konteks dan kebutuhan.