Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Paus Fransiskus Mendorong Para Komika Bantu Masyarakat Bermimpi tentang Dunia yang Lebih Baik

14 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:18 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paus Fransiskus melihat bahwa komika memiliki "bakat yang berharga" yang dapat menjadikan senyum sebagai sarana untuk menyebarkan perdamaian di antara orang-orang dan negara-negara. 

Mereka juga mampu mengungkapkan kelebihan kekuasaan, mengangkat isu-isu yang terlupakan, dan menyoroti perilaku yang tidak pantas, tanpa menyebarkan kepanikan atau ketakutan.

Paus mengajak para komika untuk menggunakan humor dengan bijak. Humor haruslah inklusif dan proaktif, tidak menyinggung atau merendahkan orang lain. 

Paus memberikan contoh bahwa kita bahkan bisa bercanda dan tertawa bersama dengan Tuhan, tetapi tetap dengan menjaga perasaan keagamaan para penganut, terutama yang miskin.

Kesimpulan:
Pertemuan antara Paus Fransiskus dengan para komika dari seluruh dunia menggarisbawahi pentingnya peran mereka dalam menyebarkan kegembiraan dan memandang dunia dengan harapan. 

Komika memiliki kekuatan untuk mengatasi kesulitan dan stres, memecah batasan sosial, serta menciptakan hubungan antara manusia. Mereka juga mampu membawa senyum dan kegembiraan kepada orang-orang yang sulit melihat hidup dengan harapan.

Dalam menghadapi situasi yang sulit dan krisis, kita perlu belajar untuk tetap tersenyum dan melihat realitas dengan segala kontradiksinya.

Kita perlu menghargai peran komika dalam menyebarkan kegembiraan dan memandang dunia dengan harapan. Mari kita belajar untuk tidak hanya terjebak dalam berita-berita yang muram, tetapi juga mencari sisi positif dalam setiap situasi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun