Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mendorong Demokratisasi Pengembangan AI Melalui Penggunaan GPU Konsumen

18 April 2024   18:14 Diperbarui: 18 April 2024   18:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam industri kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI), pengembangan dan pelatihan model AI yang kompleks membutuhkan daya komputasi yang tinggi.


Namun, salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah kelangkaan dan biaya tinggi Graphics Processing unit (GPU) kelas enterprise seperti Nvidia H100 dan A100.

Masalah ini telah membatasi akses dan partisipasi dalam pengembangan AI, terutama bagi individu atau organisasi dengan sumber daya terbatas.

Berita baiknya adalah  terdapat potensi besar dalam memanfaatkan GPU konsumen yang tersedia dalam jumlah besar.

GPU konsumen ini, yang sebelumnya digunakan untuk penambangan atau terpasang pada komputer rumahan, memiliki potensi untuk mendemokratisasi pengembangan AI dengan memberikan akses yang lebih luas dan biaya yang lebih terjangkau.

Melansir tulisan dari cointelegraph, penulis terinspirasi untuk mengexplore lebih jauh tentang  GPU konsumen, DEKUBE.

DEKUBE, sebuah platform AI yang revolusioner, telah memperkenalkan solusi jaringan untuk pelatihan AI terdistribusi dengan memanfaatkan GPU konsumen.

Pendekatan ini telah membuka peluang yang luar biasa bagi pengembangan dan pelatihan model AI dalam skala besar, menciptakan jaringan yang fleksibel dan efisien secara biaya.

Salah satu tantangan dalam menggunakan GPU konsumen adalah keterbatasan dalam hal memori, daya komputasi, dan bandwidth.

Namun, DEKUBE telah berhasil mengatasi kendala-kendala ini melalui optimasi berbagai aspek proses, termasuk lapisan transmisi jaringan, model bahasa yang digunakan, dan metode pelatihan.

Dengan demikian, penggunaan GPU konsumen dalam jaringan DEKUBE dapat mengatasi kekurangan daya komputasi dan biaya tinggi yang terkait dengan melatih model AI yang besar.

DEKUBE juga telah menciptakan ekosistem komprehensif bagi penyedia dan konsumen.

Salah satu inisiatif yang menonjol adalah acara penambangan GPU, di mana pengguna dapat menghubungkan GPU mereka ke jaringan melalui antarmuka yang sederhana dan mendapatkan poin DEKUBE sebagai imbalan.

Poin ini nantinya dapat ditukar dengan token saat peluncuran mainnet, memberikan insentif bagi partisipasi komunitas dan hadiah nyata bagi kontributor jaringan.

Melalui penggunaan GPU konsumen dan solusi jaringan yang dihadirkan oleh DEKUBE, pengembangan AI menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak orang. 

Demokratisasi pengembangan AI menjadi kenyataan, dengan model bahasa yang kompleks seperti Llama2 70B dan Grok 314B menjadi lebih mudah diakses dan digunakan.

Pemanfaatan GPU konsumen dalam jaringan DEKUBE juga membuka pintu bagi adopsi dan inovasi yang lebih luas di bidang AI. 

Dengan memanfaatkan sumber daya komputasi yang belum dimanfaatkan secara maksimal, perkembangan AI dapat berjalan lebih cepat dan mendorong kemajuan teknologi yang lebih luas.

Diharapkan bahwa melalui langkah-langkah inovatif DEKUBE dalam mengatasi kendala pengembangan AI, terutama dalam hal GPU yang mahal dan langka, kita melihat masa depan yang cerah bagi demokratisasi AI.

Dengan akses yang lebih luas dan biaya yang lebih terjangkau, harapannya adalah bahwa lebih banyak individu dan organisasi dapat berpartisipasi dalam pengembangan AI, membuka pintu bagi penemuan baru dan kemajuan yang lebih besar di masa mendatang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun