Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Magelang, Kota Tertua Kedua yang Memiliki Sejumlah Fakta Sejarah bagi Kaum Milenial dan Generasi Berikut

20 Mei 2023   17:05 Diperbarui: 20 Mei 2023   17:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Magelang didirikan tanggal 11 April 907 Masehi merupakan kota tertua urutan kedua di Indonesia, setelah Kota Palembang.

Sebagai sebuah kota tertua di Indonesia Magelang memiliki banyak kenangan dan fakta yang harus terus diingat atau dikisahkan bagi generasi zaman ini dan seterusnya.

Asal Nama Magelang

Magelang? Sebenarnya dapat dijelaskan begini, ada dua kata yang terkandung di dalamnya yaitu ma, dan gelang.

Magelang itu sebenarnya berasal dari awalan "ma" yang berarti memakai atau menggunakan.

Lalu kata gelang itu ditambahkan untuk melengkapi awalan ma sehingga menjadi kata yang utuh Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang.

Kisah tentang nama Magelang itu sendiri memiliki beberapa versi seperti  berikut ini:

Pertama, nama Magelang itu berasal dari cerita tentang datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya.

Kedua,  nama Magelang itu berasal dari cerita tentang  dikepungnya Syekh Subakir (ulama asal Persia) oleh prajurit Mataram secara "temu gelang" atau rapat berbentuk lingkaran.

Ketiga,  nama Magelang dikaitkan  dengan kondisi geografis daerah Kedu "cumlorot" yang ternyata semakna dengan kata gelang.

Legenda Gunung Tidar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun