Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gambaran Singkat Soal Spinal Cord Injury atau Cedera Sumsum Tulang Belakang dan Bagaimana Mencegahnya

14 Mei 2023   16:43 Diperbarui: 14 Mei 2023   21:29 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dilansir dari nationaltoday, dikatakan bahwa tiap tanggal 14 Mei diperingati sebagai hari Spinal Cord Injury atau peringatan untuk memberikan kesadaran kepada semua umat manusia soal ini dengan harapan untuk mengurangi resiko cedera sumsum tulang belakang.

Spinal cord injury (SCI) atau cedera sumsum tulang belakang adalah kondisi medis yang terjadi ketika sumsum tulang belakang mengalami kerusakan atau cedera.

Spinal cord injury (SCI) atau cedera sumsum tulang belakang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kecelakaan mobil atau olahraga, jatuh dari ketinggian, atau tindakan kekerasan pada bagian belakang tubuh.

Spinal Cord Injury (SCI) dapat terjadi pada siapa saja dan menyebabkan dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang.

Berikut ini berapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadi cedera sumsum tulang belakang atau spinal cord injury (SCI):

Pertama, menghindari kecelakaan merupakan salah satu cara yang paling penting untuk mencegah SCI seperti kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, jatuh dari ketinggian, atau tindakan kekerasan pada bagian belakang tubuh.

Kedua, Gunakan  pelindung saat melakukan aktivitas berisiko tinggi seperti berkuda, bersepeda motor, atau olahraga ekstrem juga dapat membantu mencegah SCI.

Misalnya, menggunakan helm saat bersepeda motor atau berkuda, atau menggunakan alat pelindung tubuh saat olahraga ekstrem seperti helm skateboard atau alat pelindung lutut.

Ketiga, mengikuti aturan keselamatan lalu lintas dalam hal ini sangat disarankan untuk menggunakan sabuk pengaman saat berkendara, menghindari penggunaan alkohol atau narkoba saat berkendara, dan mengikuti aturan lalu lintas lainnya.

Selain itu, penting juga untuk memahami bahaya dari kecepatan berlebihan dan menghindari berkendara terlalu cepat.

Keempat, menjaga postur tubuh, jika sering duduk dalam waktu yang lama, pastikan posisi duduk Anda baik dan nyaman, serta hindari duduk dengan posisi yang melengkung.

Selain itu, hindari mengangkat beban yang terlalu berat atau menggunakan teknik yang salah saat mengangkat beban.

Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, perlu diingat bahwa kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Oleh karena itu, mencegah SCI menjadi sangat penting.

Dengan memperhatikan cara-cara pencegahan SCI seperti menghindari kecelakaan, mengenakan pelindung, mengikuti aturan keselamatan lalu lintas, dan menjaga postur tubuh yang baik, kita dapat membantu melindungi diri kita dari SCI dan menjaga kesehatan tubuh dan kualitas hidup kita.

Gambaran kasus di Indonesia dan cara yang telah dilakukan

Kasus Spinal Cord Injury (SCI) juga terjadi di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus SCI di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tahun 2016, terdapat sekitar 600 kasus SCI di Indonesia dan pada tahun 2021 diperkirakan jumlah kasusnya mencapai 1.000 kasus atau lebih.

Untuk menangani SCI, ada beberapa tindakan yang sudah dilakukan di Indonesia. Salah satu tindakan tersebut adalah rehabilitasi medik yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi fisik dan fungsional pasien SCI.

Rehabilitasi medik terdiri dari berbagai tindakan, seperti terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi bicara, yang bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh pasien dan membantu mereka kembali mandiri.

Selain rehabilitasi medik, penanganan SCI juga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, terapi farmakologis, serta dukungan psikologis dan sosial.

Seluruh tindakan ini dilakukan oleh tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, terapis fisik, dan psikolog yang berpengalaman dalam menangani pasien SCI.

Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam penanganan SCI di Indonesia, seperti minimnya fasilitas kesehatan yang memadai, biaya pengobatan yang tinggi, serta minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang SCI dan tindakan pencegahannya.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, edukasi masyarakat tentang pencegahan SCI, serta dukungan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien SCI di Indonesia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun