Mohon tunggu...
Steandy Nico Oktabriant
Steandy Nico Oktabriant Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perselingkuhan Menurut Pemikiran Arthur Schopenhauer

23 Oktober 2023   00:22 Diperbarui: 23 Oktober 2023   00:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain rasa cinta, kunci sukses langgengnya hubungan rumah tangga adalah komunikasi dan rasa saling menghargai. Misalnya, pria ingin mendapatkan apresiasi dari pasangan atas kerja keras yang sudah dilakukannya, dalam mencari nafkah setiap hari. Sedangkan wanita ingin mendapatkan apresiasi atas semua pekerjaan rumah yang berhasil ia lakukan. Tidak adanya apresiasi lama-kelamaan akan membuat pasangan justru mencari hal tersebut dari orang lain. Inilah yang selanjutnya menjadi bibit-bibit munculnya perselingkuhan.

Perselingkuhan itu sendiri memiliki dampak yang buruk dan dapat merugikan kedua belah pihak, oleh karena itu pasangan tersebut akan mengalami penderitaan di dalam hidupnya

Ketidakpuasan dari Kehendak

Sebelum membahas lebih jauh tentang ketidakpuasan tersebut, perlu diketahui sebuah pemikiran dari filsuf jerman yang lahir di Danzig pada tahun 1788 yang bernama Arthur Schopenhauer. Ia merupakan seorang filsuf yang mengemukakan mengenai kehendak pada manusia, ia memandang perselingkuhan sebagai manifestasi dari keinginan untuk hidup, yang merupakan kekuatan pendorong di balik semua tindakan manusia.

Menurut Schopenhauer, kehendak bagi manusia adalah sumber penderitaan tanpa akhir, dan penderitaan adalah esensial bagi kehidupan manusia dan semakin meningkat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam diri manusia, pikiran-pikiran (rasio) hanya merupakan lapisan saja, sedangkan kehendak menjadi hakikat manusia yang tidak hanya berperan sebagai penggerak hidup manusia sehingga ia mampu bertindak dan berpikir, tetapi juga menjadi penggerak dari unsur-unsur dasar dalam tubuh. Kehendak (keinginan) adalah kekuatan irasional dan buta yang berusaha memuaskan dirinya sendiri dengan cara apa pun, bahkan jika hal itu berarti menyebabkan penderitaan bagi orang lain. Oleh karena itu, Schopenhauer kemungkinan besar akan memandang perselingkuhan sebagai tindakan egois yang didorong oleh keinginan individu akan kesenangan dan kepuasan diri sendiri, bukan kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan pasangannya.

Berdasarkan isu diatas dapat disimpulkan bahwa munculnya ketidakpuasan terhadap suatu pasangan dikarenakan tuntutan nafsu yang seringkali bertentangan dengan keinginan pribadi kita, sehingga melemahkan kita. Sehingga selalu muncul tanpa henti terhadap keinginan untuk mencari pasangan yang lebih dari sebelumnya. Ketika kita setelah mendapatkan sesuatu yang kita inginkan maka kita akan berada di fase kebosanan, dan setelah itu sifat dari kehendak itu sendiri akan muncul secara natural pada manusia.

Steandy Nico Oktabriant | 1512300053

Fakultas Psikologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun