Mohon tunggu...
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hmm masih pengangguran. Mencoba bertahan hidup dengan freelancing dan terus kirim CV.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal KJ-2000. Mata sang Naga LCS

13 Agustus 2018   17:21 Diperbarui: 13 Agustus 2018   17:32 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prakiraan spesifikasi AEW KJ-2000. Dhimas Afihandarin 2018

Selamat Sore dan Salam sejahtera untuk kita semua. 

Dalam tulisan kali ini saya akan membahas sebuah pesawat peringatan dini yang dimiliki oleh sang "naga LCS" atau Cina yaitu KJ-2000, dan perlunya mengenal pesawat ini.  Singkat saja dalam tulisan ini akan dibahas mengenai sejarah singkat lalu prakiraan saya mengenai desain dan spesifikasi radar yang dia miliki.  Alright, langsung kita mulai saja dari sejarah singkat. 

Inisiatif Cina.

Sahibul hikayat, diawali pada tahun 1967. China memulai proyek pengembangan kekuatan AEW mereka. Sebagai platform awal dipilih bomber Tupolev Tu-4 "Bull" (versi jiplakan dari B-29). Tahun 1969, prototype berhasil dibangun dan dinamai KJ-1.  Fitur utama dari KJ-1 adalah radar yang dimuatkan dalam rotodome/kubah berputar di punggung yang diberi nama kode Type-843.  

TU-4/KJ-1 AEW. Cina. Globalsecurity.org
TU-4/KJ-1 AEW. Cina. Globalsecurity.org
Sama dengan AEW pada masanya yaitu Tu-126 "Moss" dan E-2 Hawkeye Rotodome milik KJ-1 berisi radar di satu muka sementara dibelakangnya adalah antenna IFF untuk menentukan apakah sasaran yang terdeteksi itu kawan atau lawan.  Program pengujian dan desain KJ-1 terus berjalan hingga akhirnya pada tahun 1971, program KJ-1 dihentikan karena perlengkapan radar yang rencananya akan dibawa ternyata terlalu berat.  

Program AEW China kembali menggeliat pada tahun 1994, dimana mereka membuka tender untuk radar AEW. 2 perusahaan utama satu GEC-Marconi dari Inggris. Menawarkan Argus-2000. Kandidat lain adalah ELTA/Elbit Israel yang menawarkan EL-2075 Phalcon.  Argus-2000 merupakan radar konvensional dengan antenna parabolik. 

Radar ini dulu merupakan bagian dari program Nimrod AEW Mk-3 Inggris yang sayangnya menemui kegagalan karena platform yang dipilih yaitu Nimrod (varian militer dari De Havilland Comet) Terlalu kecil. EL-2075 kandidat dari Israel, lebih sukses karena ia sudah dibeli dan dioperasikan oleh Angkatan Udara Chili dengan platform B-707.  Phalcon sendiri merupakan sebuah singkatan dari "Phased array L-band Conformal"  Karena ia adalah radar phased array (bisa melakukan sapuan secara elektronik dengan tanpa/sedikit pergerakan antenna). 

Pihak China sendiri akhirnya memilih Phalcon, namun demikian mereka menginginkan radar ini terpasang pada pesawat IL-76.  Awalnya Israel akan menggunakan cara/fitur yang sama seperti pada B-707, namun akhirnya mereka memilih menggunakan fitur rotodome seperti E-3 sentry dan A-50 "Mainstay".  

Di sisi lain Rusia juga berniat menjual pesawat A-50 mereka ke China dengan designasi A-50E.  China kemudian mengambil inisiatif dengan mengintegrasikan Phalcon ke A-50. Negosiasi berlangsung relatif alot, terutama karena Rusia ingin menjual A-50 dalam kondisi "siap pakai". 

Namun akhirnya pada Paris Airshow tahun 1997. Rusia menyetujui penjualan, integrasi radar Phalcon dan konversi A-50 ke Israel dengan designasi A-50I. Persetujuan ini merupakan deal pertama antara Rusia dan Israel dalam bidang pertahanan.  A-50I melakukan penerbangan perdana pada tahun 1999. 

Sayangnya deal A-50I tak bertahan lama. Amerika Serikat memandang pesawat ini sebagai ancaman terhadap Taiwan. AS pun melakukan tekanan terhadap Israel. Awalnya perdana menteri Ehud Barak menyatakan bahwa Israel tetap akan menghormati kontrak dengan pemerintah China. Namun setelah AS mengancam akan membatalkan bantuan pertahanan sebesar 20 Milliar USD dan kekalahan Ehud barak dalam Pemilu tahun 2001. Akhirnya secara resmi Ehud barak menyatakan deal penjualan A-50I ke China dibatalkan.

A-50I sendiri tidak benar-benar mati. India kemudian mengadopsi A-50I ini dengan program A-50EI.

 A-50I ke KJ-2000

Pembatalan A-50I menjadi pukulan yang menyakitkan bagi China, namun demikian semua belum berakhir. Pesawat A-50I yang sebelumnya berada di Israel untuk proses konversi akhirnya dikirim ke China pada Bulan Juni 2002. Sesampainya di China,  pesawat ini kemudian menjalani fitting atau pemasangan radar buatan lokal.  Berdasarkan spesifikasi teknis dari Phalcon, menurut dugaan saya China mengembangkan varian lokal untuk A-50I mereka. 

Pengembangan radar pengganti Phalcon dimotori oleh Institut no.14 di Nanjing atau dikenal saat ini dengan NRIET (Nanjing Research Institute of Electronic Technology). Penerbangan perdana A-50I atau kemudian di beri designasi ulang sebagai KJ-2000 dilakukan pada tahun 2005. 

KJ-2000, ciri fisik utama

Ciri fisik utama KJ-2000 yang dapat dengan mudah membedakannya dengan pesawat AEW lain kecuali A-50EI milik India adalah pada radome/kubah radar. Pada pesawat E-3, A-50U,A-100, E-767 dan E-2 Hawkeye dipakai format "janus face" atau 2 antenna dimana satu berperan sebagai radar sementara satu lagi berperan sebagai IFF, lalu radome bisa berputar (karena itu disebut juga rotodome). 

Pada KJ-2000 dan A-50EI Rotodome tidak berputar, melainkan terdapat 3 antenna yang membagi rotodome menjadi 3 sektor masing masing mencakup 120 derajat (secara sederhana, segitiga).  Sapuan/scanning untuk radar milik KJ-2000 dan A-50EI dilakukan secara elektronik, dan karena mereka beroperasi di L-band maka IFF menjadi salah satu moda operasi untuk radar, bukan lagi ditempatkan pada antenna terpisah. 

KJ-2000. Bibit-Bebet-Bobot

Pada bagian akhir ini akan sedikit dibahas mengenai bibit-bebet dan bobot dari KJ-2000.  Dari desain radar saja sudah kurang lebih bisa dilihat bahwa sapuan elektronik (Electronic scanning) milik keluarga radar Phalcon dan NRIET ini menguntungkan. Pada rotodome konvensional dengan sapuan mekanik, waktu pembaharuan/pemutakhiran data radar sangat tergantung pada kecepatan putaran rotodome. 

Dengan model seperti  Phalcon, pemutakhiran bisa menjadi sangat cepat dan bisa diatur dengan presisi sesuai keperluan, dengan demikian bisa didapat harmoni antara daya jangkau jauh dan pemutakhiran cepat yang menguntungkan untuk memandu pesawat tempur kawan atau mentyediakan pemutakhiran data untuk pemanduan rudal udara ke udara atau darat ke udara. 

Keuntungan lain adalah kehandalan, dimana radar dengan sapuan elektronik akan cenderung lebih awet dan tidak cepat aus karena tidak ada komponen bergerak atau tabung hampa berkekuatan tinggi seperti AEW konvensional. 

Sayangnya seperti kata orang jawa "ana rega ana rupa" (ada harga ada rupa) Semua kehandalan dan kemampuan diatas tidak datang dengan harga murah.  Total bea untuk meretrofit sebuah Il-76/A-50 ke A-50I standar adalah USD 250 Juta (FY 1999) atau USD 378 Juta sekarang.  Sebuah harga yang harus ditebus untuk kemampuan. 

Prakiraan spesifikasi teknis dari KJ-2000 adalah relatif sulit karen memang tidak ada keterangan atau rilis informasi publik. Namun demikian saya melakukan modeling 3D terhadap rotodome KJ-2000 (diameter 11.05 dan tinggi sekitar 2 meter) Berhasil mendapatkan bahwa untuk 3 antenna dengan cakupan masing-masing 120 derajat. Ukuran maksimal yang bisa ditampung kurang lebih adalah 8 x 1.3 meter.  

Dari angka ini bisa  diprakiran bahwa jumlah radiator/pemancar atau TRM yang bisa dibawa total adalah 646 buah. Dengan asumsi operasi pada L-band (frekuensi 1250 MHz) dan setiap radiator dipisahkan satu sama lain dengan jarak 1/2 dari panjang gelombang operasi. 

Prakiraan spesifikasi lain lebih sulit, namun demikian saya berhasil menyusun data prakiraan spesifikasi sebagai berikut :

Prakiraan spesifikasi AEW KJ-2000. Dhimas Afihandarin 2018
Prakiraan spesifikasi AEW KJ-2000. Dhimas Afihandarin 2018
Dari prakiraan dan asumsi diatas bisa kemudian dibuat prakiraan daya jangkau radar, dan dengan konversi RCS/Radar Cross Section  untuk memperhitungkan daya jangkau radar ini terhadap sasaran siluman/stealth.  Hasil prakiraan daya jangkau radar adalah sbb :

Potensi Radar KJ-2000. Dhimas Afihandarin
Potensi Radar KJ-2000. Dhimas Afihandarin
Bisa dilihat bahwa kurang lebih KJ-2000 dapat berpotensi sebagai aset peringatan dini anti rudal balistik. Potensi daya jangkau 1000 Km sayangngnya hanya bisa dipakai untuk sasaran yang terbang amat sangat tinggi dan tentu tidak realistis untuk pertempuran udara.  Batas utama dari daya jangkau radar KJ-2000 adalah cakrawala karena bumi ini tidak datar.   

Untuk sasaran dengan RCS sangat kecil, mis pesawat siluman, saya melakukan penyesuaian terhadap RCS seperti terlihat pada tabel. Mengenai latar belakang dan metodologi penyesuaian dapat dibaca pada posting sosmed yang saya buat disini. 

Asumsi lain yang saya gunakan adalah R90 atau daya jangkau dengan kemungkinan/tingkat kepercayaan deteksi 90%. Untuk Radar biasanya kita kenal R50, R85 dan R90. R50% adalah daya jangkau radar untuk objek dengan tingkat kepercayaan apakah itu beneran sasaran atau false alarm/sasaran palsu 50%, umumnya dipakai untuk menyatakan daya jangkau radar peringatan dini. 

R85% dan R90% yang lebih tinggi digunakan untuk menyatakan bahwa sasaran tsb sudah betul-betul sasaran dan dapat dikunci, dijejak.  Asumsi lain adalah perubahan RCS sasaran yang diakibatkan manuvernya adalah mengikuti distribusi Swerling-1/2.

Berikut ini adalah prakiraan diagram cakupan dari KJ-2000 dengan memperhitungkan batas cakrawala. 

Range height diagram. KJ-2000 Dhimas Afihandarin 2018
Range height diagram. KJ-2000 Dhimas Afihandarin 2018
Dari diagram diatas, bisa dilihat bahwa Sasaran pesawat tempur konvensional, dapat dideteksi pada jarak 800'an km sampai pada ketinggian 8000 meter.  Bilamana lebih rendah, tidak terdeteksi karena batas cakrawala radar.  Dalam diagram saya juga menyertakan prakiraan daya jangkau KJ-2000 untuk beberapa jenis pesawat tempur seperti KF/IF-X, F-35 JSF dan F-22 Raptor.  

Bisa dilihat bahwa F-22 Raptor dapat mendekat tanpa terdeteksi sampai pada jarak 100 Km. Sementara JSF akan terdeteksi pada jarak 180'an km. Hal ini dikarenakan pada frekuensi L-band adalah lebih sulit untuk mempertahankan RCS kecil pada pesawat tempur karena fenomena resonasi pada badan pesawat. 

Concluding Remarks :KITA HARUS PUNYA dan harus bisa menghancurkan.

Seperti yang sudah saya nyatakan di artikel-artikel sebelumnya, bahwa kemampuan AEW merupakan suatu keniscayaan yang harus dimiliki dan tentu kita nggak boleh membiarkan yang lain memanfaatkan AEWnya untuk melawan kita. 

Berdasarkan prakiraan spesifikasi teknis dan daya jangkau diatas, kita entah memerlukan pesawat yang super-siluman seperti F-22 untuk menembakkan AMRAAM dalam jarak efektifnya atau membeli F-35 varian Eropa yang dilengkapi MBDA meteor dengan daya jangkau sekitar 160 km.  Cara lain adalah punya rudal jarak super-jauh seperti RVV-BD atau R-37M dengan daya jangkau 200 dan mungkin 300 Km agar korban pespur dipihak kita bisa ditekan.  

Cara lain adalah penggunaan jammer/pengacak, dapat efektif namun efeknya ya tidak sebesar bilamana kita mampu menghancurkan pesawt tersebut. 

Demikian artikel saya untuk hari ini, saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya. 

Referensi buku/paper :

-Yefim Gordon. Red Star Series : Soviet/Russian AWACS Aircraft, Tu-126,A-50,An-71 and Ka-50. Midland Publishing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun