Mohon tunggu...
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hmm masih pengangguran. Mencoba bertahan hidup dengan freelancing dan terus kirim CV.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal KJ-2000. Mata sang Naga LCS

13 Agustus 2018   17:21 Diperbarui: 13 Agustus 2018   17:32 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A-50I sendiri tidak benar-benar mati. India kemudian mengadopsi A-50I ini dengan program A-50EI.

 A-50I ke KJ-2000

Pembatalan A-50I menjadi pukulan yang menyakitkan bagi China, namun demikian semua belum berakhir. Pesawat A-50I yang sebelumnya berada di Israel untuk proses konversi akhirnya dikirim ke China pada Bulan Juni 2002. Sesampainya di China,  pesawat ini kemudian menjalani fitting atau pemasangan radar buatan lokal.  Berdasarkan spesifikasi teknis dari Phalcon, menurut dugaan saya China mengembangkan varian lokal untuk A-50I mereka. 

Pengembangan radar pengganti Phalcon dimotori oleh Institut no.14 di Nanjing atau dikenal saat ini dengan NRIET (Nanjing Research Institute of Electronic Technology). Penerbangan perdana A-50I atau kemudian di beri designasi ulang sebagai KJ-2000 dilakukan pada tahun 2005. 

KJ-2000, ciri fisik utama

Ciri fisik utama KJ-2000 yang dapat dengan mudah membedakannya dengan pesawat AEW lain kecuali A-50EI milik India adalah pada radome/kubah radar. Pada pesawat E-3, A-50U,A-100, E-767 dan E-2 Hawkeye dipakai format "janus face" atau 2 antenna dimana satu berperan sebagai radar sementara satu lagi berperan sebagai IFF, lalu radome bisa berputar (karena itu disebut juga rotodome). 

Pada KJ-2000 dan A-50EI Rotodome tidak berputar, melainkan terdapat 3 antenna yang membagi rotodome menjadi 3 sektor masing masing mencakup 120 derajat (secara sederhana, segitiga).  Sapuan/scanning untuk radar milik KJ-2000 dan A-50EI dilakukan secara elektronik, dan karena mereka beroperasi di L-band maka IFF menjadi salah satu moda operasi untuk radar, bukan lagi ditempatkan pada antenna terpisah. 

KJ-2000. Bibit-Bebet-Bobot

Pada bagian akhir ini akan sedikit dibahas mengenai bibit-bebet dan bobot dari KJ-2000.  Dari desain radar saja sudah kurang lebih bisa dilihat bahwa sapuan elektronik (Electronic scanning) milik keluarga radar Phalcon dan NRIET ini menguntungkan. Pada rotodome konvensional dengan sapuan mekanik, waktu pembaharuan/pemutakhiran data radar sangat tergantung pada kecepatan putaran rotodome. 

Dengan model seperti  Phalcon, pemutakhiran bisa menjadi sangat cepat dan bisa diatur dengan presisi sesuai keperluan, dengan demikian bisa didapat harmoni antara daya jangkau jauh dan pemutakhiran cepat yang menguntungkan untuk memandu pesawat tempur kawan atau mentyediakan pemutakhiran data untuk pemanduan rudal udara ke udara atau darat ke udara. 

Keuntungan lain adalah kehandalan, dimana radar dengan sapuan elektronik akan cenderung lebih awet dan tidak cepat aus karena tidak ada komponen bergerak atau tabung hampa berkekuatan tinggi seperti AEW konvensional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun