Kondisi yang tidak ideal untuk dogfight. pesawat yang ada dalam kondisi ini tidak bisa lari atau memiliki kans lebih kecil untuk memenangkan duel.
Berdasarkan data yang saya sajikan diatas, bisa dilihat bahwa performa dogfight Su-35 dan F-15 adalah hampir sama persis baik dari segi wing loading maupun rasio gaya dorong terhadap bobot. Sementara kandidat lain yang mengungguli kedua pesawat tersebut adalah Dassault Rafale lalu MiG-29SD (varian ekspor MiG-29 yang digunakan negara tetangga kita Malaysia).
Data lain yang saya perhitungkan adalah endurance atau persistensi atau ketahanan. Berapa lama pesawat dapat digunakan untuk bertempur dengan hasil. Satu-satunya fitur yang diunggulkan pada Su-35 adalah kemampuan TVC yang dimilikinya untuk membantu pesawat bermanuver dengan lebih lincah.
Endurance
Dalam perbandingan sederhana ini bisa dilihat keluarga F-35A dan C memiliki persistensi paling lama yaitu 6 menit. Adapun mengenai gambar. mohon maaf saya sajikan dengan pranala luar dari deviant art karena aktivitas server sibuk.
Secara dogfight, mungkin keluarga F-35 kurang secara aerodinamis, namun dengan persistensi yang besar, baik Su-35 maupun pesawat tempur lain harus berhati-hati dan segera "membereskan" F-35 karena bilamana gagal, maka resiko kehabisan BBM sewaktu pertempuran akan menjadi ancaman bagi pesawat tempur dengan persistensi yang lebih rendah.
Spreadsheet excel untuk menghitung data yang saya sajikan diatas dapat diunduh pada pranala berikutÂ
Bahasa pengantar yang saya gunakan adalah bahasa inggris, mohon maaf karena saya juga aktif di forum militer luar negeri .
Demikian pandangan saya mengenai Su-35 dan beberapa bahasan singkat mengenai kemampuan dan potensi yang saya lihat. Kurang lebihnya saya mohon maaf.