Setelah melakukan pemilihan ulang logo Perkumpulan Seribu Tanda Cinta (STC), akhirnya Steering Committee (SC) yang beranggotakan 5 (lima) Kompasianer, yaitu Risman, Mariska Lubis, Ragile, Kit Rose dan Babeh Helmi, memutuskan untuk menggunakan logo dengan jumlah suara terbanyak sebagai logo Seribu Tangan Cinta.
Di dalam pemilihan ulang logo tersebut, logo yang mendapatkan suara terbanyak adalah logo nomor 4, dengan jumlah suara 50 (lima puluh), dari 105 suara yang terkumpul. Penghitungan suara diambil dari penyebutan secara terbuka di kolom komentar oleh para kompasianer, yang hanya ada di artikel tersebut di Kompasiana.
Titipan suara melalui message di Kompasiana, maupun melalui message di Facebook (karena memang disebarkan pula berita tentang pemilihan ulang ini di grup Seribu Tangan Cinta di Facebook), tidak dihitung. Adanya penitipan suara dan penyebutan pilihan di Facebook ini terjadi karena timbulnya permasalahan kelancaran akses jaringan ke Kompasiana, dan tidak mungkinnya alat voting ditampilkan dalam akses mobile web melalui handphone.
Kebetulan sampai akhir pemilihan ulang itu, tidak didapatkan penitipan suara yang masuk ke message Babeh Helmi sebagai petugas pemilihan ulang ini. Suara yang tercatat di kolom komentar di luar jadwal penutupan pemilihan umum, tidak dihitung. Seperti kita ketahui, penutupan pemilihan ulang tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2010, pukul 23.59 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat).
Slogan "Kita Perduli Kita Bisa" belum dicantumkan dalam logo tersebut, karena belum ditemukannya kalimat slogan yang pas yang sejalan dengan nafas STC. Juga belum digunakannya nama "Seribu Tangan Cinta", karena masih belum didapatkan jenis font yang sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H