Hari kesehatan jiwa sedunia jatuh tanggal 10 Oktober, dan rupanya untuk tahun 2013, World Federation for Mental Health mengambil tema : “Kesehatan Jiwa dan Lanjut Usia”, kenapa ya tema nya lanjut usia? Apa karena semakin bertambah usia, tingkat stress dan bertambahnya tekanan jiwa? Agak tergelitik, kenapa? Sok betul saya ya.. belakangan saya lagi mabok beneran sama yang namanya bagian anatomi manusia namanya otak. Otak sebagai pusat saraf, koordinasi dan pusat, pusat, pusat lainnya asal masih sehat.
Hmm, selintas informasi saja bahkan yang dimaksud mati dewasa ini adalah mati batang otak walaupun jantung masih berdenyut dan respirasi dengan ventilator masih dipertahankan.
Dahulu definisi kematian adalah apnoe(henti nafas) dan circulatory arrest(henti sirkulasi) dimana aktivitas cerebral terhenti sebentar (reversible) yang masih mungkin dilakukan cardiopulmonary dan brain resusitasi kemungkinan fungsi otak kembali normal, kematian seperti ini disebut Clinical death(mati klinis).
Bila mati klinis berlanjut tanpa resusitasi akan terjadi nekrosis seluruh jaringan tubuh dimulai dari otak, disebut biological death (mati biologis).
Sedangkan sosial death (mati sosial) (persistent vegetative state/sindroma apalika) menggambarkan kerusakan otak yang irreversible dimana pasien tetap tak sadar /tidak responsif tetapi mempunyai EEG yang masih aktif dan beberapa reflek masih utuh. (ref : Albin,Maurice : Brain death and vegetative state;Text Book of Neuroanesthesia with neurosurgical and Neuroscienceperspective,The MC Graw Hill Company, )
Baiklah, terlalu ilmiah, ribet juga penjelasannya, tapi ya kurang lebih begitulah. Otak.. lalu apa korelasinya ya? Kesehatan Jiwa – Otak – Lanjut Usia ?
Karena saya pun sedang bertanya pada diri saya? Otak atau hati atau jiwa ? stress dari mana? Mengapa? Lalu bagaimana? Tanya aja sama masing2 ahlinya deh yaaa… hahaha :D
Otak manusia sangat berperan dalam mengatur kecerdasan, emosi, tingkah laku, dan lainnya, jadi kalau patah hati mungkin adalah patah otak juga dongg yaaa, karena mengganggu stabilitas emosi pastinya, namun secara ilmiah, patah hati? Kalaupun saya sebut satu saja nama penyakitnya , adanya xerosis hepatis bukan fraktur hepatis (fraktur : patah). Lalu bagaimana dengan Hati? Hati letaknya di dekat abdomen/perut bukan di dada kiri yang malah isinya jantung. Tapi kalau kita maksudnya saya; sakit hati, malah ‘kebiasaan’ pegang dada kiri. Harusnya pegang perutt dong ahh, paling disangka usus buntu atau ISK. *pendapat awam biasanya*
Oke, kok jadi OOT. Konon, kata beberapa literature sampai motivatUr (istilah saya untuk motivator mature; mengingat sekarang motivatornya agak terlalu ‘hijau’ umurnya, jd pengalamannya masih belum sebanyak yg matur juga kan yaaa.. hehehe) :: Mental health awalnya dari bagaimana suasana hati yang ternyata kontrolnya di otak yang berpengaruh di seluruh fungsi tubuh. Tapi bukan berarti, ketika kita suasana hati buruk, jantung berhenti berdetak karena kita ‘malas’ atau gak mood, saraf otonom tetap berjalan. Paling parah ya serangan jantung lah ya.. hehehe, eh tapi beneran bisa loh ya! waspadalah...
Tentang pengertian kesehatan jiwa, saya cukil sedikit nih ya :
Mengapa kesehatan jiwa menjadi penting? Karena jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat, maka kualitas hidup akan berkurang. Kesehatan ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, yaitu perasaan sehat, bahagia, dan semangat mengatasi tantangan hidup.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya merumuskan 8 ciri orang yang sehat jiwanya, yaitu:
1. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan , meskipun kenyataan itu buruk.
2. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
3. Merasa lebih puas memberi daripada menerima
4. Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan
5. Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.
6. Dapat menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran di kemudian hari
7. Dapat mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif
8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar
Nah, kira-kira ada berapa cirri-ciri yang ada di diri anda? lebih dari 4? aman lah...
Teringat sedikit, uraian dosen psikologi yang berkata bahwa ; saat ini penyakit psikologi justru semakin banyak, artinya psikologi sebagai ilmu yang mempelajari penyakit, pathologist. Padahal fungsi yang diharapkan seharusnya pada psikologi atau bahkan sampai dengan ilmu psikiatri adalah bagaimana membuat orang untuk tidak sampai ‘sakit’ malah diharapkan –baik-baik saja- , bahagia, seimbang mental, fisik dan spiritualnya, lepas dari mazhab psikologis-nya siapa, psikiatri di mata kuliah apa. Seharusnya itulah tujuan utamanya. Kata beliau loh ya. Sekarang, semakin banyak saja orang stress dan penyakit jiwa yang ditemukan justru semakin bermacam-macam, tambahnya.
Nahloh, kaitannya apa dong ya…makin bingung iya, ahahha….
Silahkan disimpulkan sendiri sajalah, atau bertanya sama ahlinya yaa..
Untuk hari ini, selamat merayakan hari kesehatan jiwa sedunia, yang merasa jiwanya tergoncang, mungkin bisa merayakannya sekalian, hahaa…
Yuk, Hilangkan stress, putus asa, depresi, Perbanyaklah tersenyum dan bahagia. Yuk Keep Smile ajaa, sekalian joget Caesar ; ya monggooo saja.
Oya, ini sih pesan ibu saya, yang saya suka, semoga yang selintas baca bisa bermanfaat juga :
Hidup itu dibuat enjoy, dibuat mudah, dibuat simple, disyukuri, jangan meledak-ledak, tapi juga jangan ditahan-tahan, control diri yang wajar, karena hidup sepenuhnya milik Tuhan, manusia menjalankan. Demikian.
Entah saya ini mau nulis apa sih sebenarnya, anggap saja sekalian merayakan hari kesehatan jiwa sedunia ... senyum ceriaaaa :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H