Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

8 Prinsip Organisasi Masa Depan

17 Agustus 2023   08:09 Diperbarui: 18 Agustus 2023   13:38 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. BinusTV, dalam acara pelantikan rektor Binus

Dalam salah satu kegiatan penggantian rektor, slide ini ditampilkan. Ini menarik. Karena bukan hanya organisasi atau perusahaan, tapi bahkan kampus, universitas pun menganggap delapan prinsip ini sangat penting. Mari kita lihat apakah delapan hal ini juga sesuai dengan tempat anda berusaha.

Pertama, Runs in the cloud. 

Tidak dapat dipungkiri, sekarang perusahaan dan organisasi telah beralih ke cloud. Penggunaan cloud tidak hanya untuk menyimpan data, tapi juga mendukung operasional mereka. Perusahaan yang semakin cepat beralih ke cloud maka akan semakin cepat juga bertahan, terutama sewaktu masa pandemi kemarin. Maka tidak heran, bisnis cloud (dan data center) berkembang sangat pesat dalam lima tahun terakhir. 

Apakah anda sudah gunakan cloud? Bila belum, maka belum terlambat. Meskipun memang tidak semua workload diserahkan ke cloud, tapi sebagian besar bahkan sudah ada di cloud. Dengan cloud, maka perusahaan dan organisasi menjadi lebih efisien, itu goalnya.

Kedua, Innovation Anywehere.

Inovasi. Ya, perusahaan, organisasi harus terus berkembang, dan caranya berkembang adalah berinovasi. Inovasi ini bisa berarti menggunakan daya, cipta untuk mencapai kemandirian. Inilah juga yang menjadi core-value dari group usaha kami. Inovasi tidak akan membuat perusahaan bangkrut, tapi justru sebaliknya, dengan inovasilah kita akan menjadi yang terdepan. 

Yang menariknya, inovasi dimanapun, dalam unit kerja apapun, orang dapat mengembangkan inovasi. Inovasi juga berarti kemampuan kita harus tetap update dengan kondisi terbaru, dan memikirkan pola kerja, pola pikir baru. Inovasi adalah tulang punggung kemajuan organisasi.

Ketiga, Tells Stories.

Menjadi perusahaan yang 'terbuka', organisasi yang mudah 'dilihat' dari luar menjadi tantangan tersendiri. Dan semakin banyak sekarang perusahaan dan organisasi, baik kecil sampai besar, menggunakan berbagai cara menyampaikan 'cerita' mereka. Dulu hanya urusan bagian marketing, sekarang tidak. Semua terlibat membangun cerita tentang organisasinya. Sosial media menjadi salah satu cara tercepat dan terdepan menyampaian cerita tentang perusahaan dan organisasi.

Keempat, Democrative Learning.

Kemampuan belajar dan mengajar harus terus dikembangkan dalam perusahaan dan organisasi. Menyiapkan tim yang pembelajar juga merupakan tantangan lagi. Karyawan harus tetap belajar untuk bisa berkembang. Tim yang ada harus bisa belajar secara demokratis, tidak kaku, tapi mengikuti perkembangan yang ada. Maka perkembangan training center di dalam perusahaan (corpirate training) menjadi sangat luas. Sekarang Learning Management System (LMS) tidak hanya ditemukan di perusahaan, tapi ada di mana-mana, di sekolah, hingga kita bisa belajar apapun di internet. Semua tersedia, masalahnya kita mau belajar tidak?

Kelima, Intrapreneurial

Kemajuan perusahaan dan organisasi juga didukung dari kemampuan internal perusahaan. Sikap karyawan yang berani mengambil risiko dan menuangkan ide - idenya melalui sebuah inovasi dengan tujuan memajukan perusahaan, inilah intrapreneurial. Bukan jamannya lagi semua tergantung dari bos , pimpinan direksi, tapi perusahaan sekarang di'drive' oleh kemajuan karyawan. Masalahnya didukung atau tidak oleh pimpinan dan sistem yang ada. Keterbukaan, ide dan resiko ini menjadi hal penting yang justru akan membuat perusahaan dan organisasi semakin maju. 

Keenam, Adapts to Change Faster.

Seringkali kita ragu untuk berubah. Karena berubah itu tidak enak. Dan demikian juga dalam melakukan adaptasi dengan hal baru. Tapi pandemi membuat kita belajar. Perubahan itu kepastian, keniscayaan, suatu hal yang harus kita alami, dan kita harus siap beradaptasi. Dukunglah perubahan yang dilakukan organisasi, evaluasi dan adaptasi terus menerus. Ini kunci kemajuan organisasi kita.

Ketujuh, Connected Workforce.

Karyawan sekarang ini juga ditantang untuk bisa bekerja dimana saja. Tidak ada urusan dengan Work From Anywhere atau jam kerja yang fleksibel (Flexible Work Arrangement), tapi lebih kepada semua saling terkoneksi. Dan teknologi informasi menjadi tulang punggung nya. Semua sistem dimasukkan ke dalam sistem berbasis cloud, bisa diakses dari mana saja, dan tetap saling bisa terkoneksi, bahkan 24 jam kita harus siap bekerja dan menjawab dalam sistem. Inilah connected workforce.

Kedelapan, Operate Like A Small Company. 

Terakhir, meskipun organisasi kita telah menjadi semakin besar, tapi jangan berpikir rumit. Prosedur tetap ada, SOP tetap ada. Tapi yang penting adalah memastikan semuanya lincah, bisa bergerak dengan cepat tanpa harus rumit membuat keputusan. Itulah esensi dari small company, proses keputusan yang cepat dan lincah. 

Nah, delapan hal ini harus kita bisa terus kembangkan dalam usaha dan perusahaan, atau organisasi kita. Menjadikan kita siap untuk bisa bersaing. Mengisi masa depan bangsa dan negara kita akan memerlukan banyak perusahaan dan organisasi yang siap. Inilah pentingnya kita terapkan. 

Sekali lagi , selamat untuk Rektor Universitas Bina Nusantara yang baru saja dilanjut, Bu Nelly memiliki tanggung jawab besar membawa organisasi 40tahun bernama Binus ke jenjang yang lebih tinggi. Demikian juga dengan Pak Win Ce di Satu University Bandung. Dan terakhir, selamat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia bagi kita semua, majulah bangsa dan negera kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun