Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Anda Baru Lulus, Siap Kerjakah Anda?

8 Mei 2023   07:50 Diperbarui: 8 Mei 2023   08:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini pasti akan luar biasa, karena saya akan mengikuti beberapa kegiatan terkait dengan talenta dalam perusahaan. Dan ini membuat saya bertanya, apakah kita benar-benar telah mempersiapkan talenta kita ?

Talenta, adalah tim anda saat ini, tapi juga talenta adalah calon tim anda. Manajemen talenta adalah pengelolaan SDM yang dilakukan dengan menggunakan proses analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Ini adalah mengelola talenta yang ada di perusahaan dan instansi anda. 

Pemerintah mendata hingga Feb 2023, ada hampir 7,99 juta orang menganggur di Indonesia. Bila kita bedah, ternyata yang menganggur ini kebanyakan adalah tenaga kerja berusia 15-24 tahun, usia yang justru seharusnya adalah usia produktif. 

Bila kita lihat lagi, ternyata datanya selalu mirip, yang memberikan sumbangsih pengangguran terbesar adalah SMK, disusul SMA, lalu Diploma, barulah S1. Ini sudah terjadi beberapa tahun selalu demikian. 

Ternyata, dana pendidikan yang tinggi pun, tetap tidak bisa menyerap anak-anak muda kita untuk bisa bekerja di dunia kerja. Ini yang menjadi perhatian penting yang kita bahas. 

Pertama, pendidikan penting, namun lebih penting punya kemampuan khusus. 

Ternyata, pengalaman ini tetap sama. Sewaktu lulus dari STM (sekarang SMK) , ijasah saya pun hanya menjadikan saya diterima di pabrik lampu sein di daerah Tangerang. Di saat yang sama, saya juga diterima di bank, hanya karena saya memiliki kemampuan (skill) berdasarkan ijasah ketrampilan berbahasa Inggris dan komputer. 

Dan ini yang harus diingat hingga sekarang, bukan pendidikan, bukan semata lulus pendidikan, tapi lebih penting punya kemampuan khusus (skill). 

Kedua, magang itu penting.

Salah satu yang sudah ada lama, tapi kurang digalakkan adalah magang. Magang atau internship ini membuat siswa atau mahasiswa merasakan dunia kerja. Mereka bisa mengalami apa yang karyawan alami, mendapatkan skill seperti layaknya karyawan, meskipun dalam waktu yang singkat. Maka keputusan pemerintah membuat program magang itu sangat berarti untuk dunia usaha. Dunia usaha bisa membuka dirinya untuk kesempatan magang anak-anak muda kita, dan membuat mereka merasakan interaksi dalam dunia kerja, melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dan terlebih penting lagi, ini menambah pengalaman mereka. 

Tidak heran, sekarang banyak juga orang mencari lulusan magang dari tempat tertentu, karena pengalaman magang mereka membuat mereka memiliki nilai berbeda.

Jadi, tambahan lagi, bukan hanya ijasah lulusan pendidikan, ijasah atau sertifikasi kemampuan khusus, juga pengalaman magang.

Ketiga, mulai saja, dari bawah.

Banyak anak muda kita, yang baru lulus tidak mau kerja di bidang yang paling bawah. Mereka seolah memiliki kemampuan tinggi, padahal belum tentu. Tiap orang yang masuk ke suatu lingkungan pasti harus beradaptasi, dan mau tidak mau mereka harus siap untuk bersaing. Maka saran saya, mulai saja dari bawah. Dari posisi apapun yang bisa kita masuki dan kerjakan, lakukanlah. Banyak anak muda yang merasa cukup dan belum mau menerima posisi pekerjaan tertentu, karena merasa mereka tidak layak dan seharusnya mendapatkan posisi lebih. Padahal tidak bisa begitu, semua dimulai dari pondasi, dari bawah. Mencapai karir tinggi semua juga dimulai dari karir bawah, dari posisi yang mungkin biasa saja.

Keempat, lihat market terus.

Tiap orang yang bersekolah, kuliah, memiliki dasar pendidikan tertentu, tapi apakah itu yang dibutuhkan market. Apakah itu yang dicari orang saat ini? Maka sangat penting untuk bisa mengembangkan diri terus menerus. Jangan berhenti. Lihat market perlu apa terkait dengan pendidikan anda, terkait dengan pengalaman anda. Saya jadi ingat, sewaktu jadi pekerja, saya cukup sering mengetes diri saya terkait dengan pekerjaan tertentu, dengan mencoba melamar, dan melakukan interview dengan perusahaan. Dari sana saya tahu, apa yang sedang market butuhkan. 

Kami akan membahas kembali semua ini dalam berbagai kegiatan talenta minggu ini. Ada kegiatan Indonesia Future Summit di 9 Mei 2023. Kemudian 10 Mei membahas Talent Is A New Gold. Di tanggal 11 dan 12 Mei, kami membahas talenta di bidang Data Center. Dan 13 Mei melakukan Job Fair. Semua ini membuat kami terus bersemangat membangun talenta Indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun