Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

VUCA Setelah Pandemi

7 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 7 Mei 2023   10:25 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kita masih ingat, semua bicara soal VUCA. VUCA yang kita kenal di masa pandemi adalah Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiquity. Semua menjadi serba rapuh, tidak jelas, kompleks dan ambigu, ya itulah yang kita rasakan di masa pandemi .

Lalu setelah pandemi akan berakhir, kita pun harus juga mengenai VUCA yang lain yaitu:

Vision / Visi

Memiliki visi adalah penting untuk bisa kembali 'rebound' setelah terpuruk di masa pandemi. Banyak perusahaan dan instansi memulai inisiasi untuk bisa memiliki visi yang baru, setelah pandemi hadir. Visi tetap bisa berubah, visi perusahaan dan instansi juga bisa menyesuaikan. Dengan visi yang jelas, kita memiliki kejelasan apa yang harus kita capai.

Understanding 

Understanding, pemahaman, mengerti apa yang terjadi. Visi diturunkan dalam misi, misi dalam action plan, rencana kerja. Rencana kerja ini mengejewantahkan apa visi + misi yang ditargetkan. Untuk itu harus memiliki pemahaman yang tepat, sesuai , dan kontekstual dengan kondisi yang ada. Dulu anti jualan online, sekarang harus mengerti, bahwa jualan online itu suatu keharusan. 

Clarity

Kejelasan, sangat penting untuk bisa memastikan langkah yang dilakukan. Sudah punya visi, punya misi, punya pemahaman, tapi kalau tidak jelas apa yang harus dikerjakan, dilakukan maka akan sia-sia.

Agility

Agility, kelincahan, fleksibelitas, sangat penting saat ini. Tidak bisa lewat cara A, bisa lewat cara B. Bila tidak bisa dilakukan cara A, gunakan cara B. Bila tidak bekerja dengan cara A, gunakan cara B. Ini artinya lincah, bisa selalu inovatif, kreatif, bisa terus menerus mencari cara terbaik.

VUCA inilah yang harus kita lakukan di masa akhir pandemi ini. Tidak hanya kita harus meradang, mengeluh, tapi harus bangkit. Dalam usaha dan instansi anda juga demikian. Coba lihat, perbaiki pandangan dan visi anda, detailkan lagi misi anda, pahami kondisi market saat ini, dimana customer anda, dimana pengguna produk dan layanan kita. Perjelas caranya, metodenya, bagaimana mengatasinya, dan lincahlah. 

Semangat terus pada Digital Transformation Captain, karena anda adalah ujung tombak untuk implementasi transformasi digital di perusahaan, di instansi, dimana pun, apapun jabatan anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun